Pekanbaru, tvOnenews.com - 31 Kartu Keluarga (KK) diduga palsu atau rekayasa ditemukan pihak sekolah saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negri 08 Pekanbaru, Provinsi Riau (4/7/2023).
Wakil Humas SMA 8 Pekanbaru, Reni Erita menjelaskan, penemuan KK bodong itu awalnya diketahui ketika kita mencurigai terhadap KK tersebut dan kami langsung mengirimkan KK yang di duga palsu itu ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru.
"Kami bekerja sama dengan Disdukcapil, KK yang masuk akan dicek Disdukcapil. Kemudian Disdukcapil mengeluarkan keterangan yang sebenarnya karena KK tersebut tidak sesuai dengan nomornya aslinya," kata Reni, Selasa (4/7/2023).
Reni menyampaikan, nomor NIK KTP yang tertera di KK itu diduga hasil rekayasa. Setelah dicek, akhirnya diketahui nama yang tertera dalam KK itu terdaftar di KK lain yang jauh di luar zonasi SMA 8 Pekanbaru.
"Kami sudah menolak dan mendiskualifikasi calon siswa tersebut. Jadi mereka lewat jalur apapun atau dia ganti jalur afirmasi, tetap tidak bisa. Karena namanya sudah kami blacklist di SMA 8 yang 31 orang itu," tegas Reni.
Dari beberapa calon siswa tersebut, Reni mendapat pengakuan bahwa KK itu dibuatkan oleh seseorang dengan mematok harga hingga Rp 500.000 per KK.
Seluruh nama dalam KK tersebut, kata Reni, telah direkayasa seolah-olah memang sesuai KK aslinya dan berdomisili di wilayah zonasi SMA 8 Pekanbaru.
Untuk menghindari adanya dugaan KK rekayasa, pihak sekolah langsung mengirimkan semua KK yang masuk ke Disdukcapil Kota Pekanbaru untuk dikroscek.
"Semua KK yang masuk kami kirim ke Dinas, terutama zonasi. Di situlah ketemunya 31 orang yang memakai KK Palsu itu," Tutupnya.
Namun, hasil temuan dugaan pemalsuan KK ini tidak dilaporkan oleh pihak sekolah ke instansi berwenang. Reni menyebut sanksi blacklist sudah cukup bagi calon siswa yang bersangkutan.(man/cai)
Load more