Kondisi embung dan aliran anak sungai tersebut berbusa dan mengeluarkan bau menyengat, apalagi dengan banyaknya ikan mati.
Direktur PT BSL, Handoko menerangkan, terjadi losses atau hilangnya sejumlah pangan pada tahapan produksi tepung tapioka.
"Sehingga limbahnya mencemari embung masyarakat," kata Handoko kepada wartawan di Indralaya, Senin (3/7/2023).
Saat terjadinya losses berbarengan dengan dimulainya musim kemarau sehingga volume air di embung berkurang dan tidak mengalir.
Dengan adanya peristiwa ini, PT BSL menegaskan siap bertanggung jawab menangani dampak pencemaran ini, terutama soal kebutuhan air bersih.
"Kami sudah menyediakan air bersih untuk kebutuhan mandi cuci kakus atau MCK. Juga bantuan air minum satu galon untuk setiap rumah, ada puluhan kepala keluarga yang terdampak," jelas Handoko.
Dilanjutkannya, pihak perusahaan juga sedang melakukan normalisasi anak sungai dan embung agar limbah dapat mengalir.
Load more