Gedung dan pagar DPRD OKU kembali menjadi sasaran pemblokiran yang diduga dilakukan oleh seorang anggota DPRD setempat. Kejadian ini merupakan kali kedua terjadi dalam waktu singkat yaitu pada Senin (3/7/2023) hingga Selasa (4/7/2023). Diduga, tindakan ini dilakukan sebagai respons terhadap ketidakpuasan oknum anggota dewan tersebut atas tidak dipenuhinya permintaannya oleh pihak eksekutif.
Aksi penggembokan gedung DPRD ini menyita perhatian sejak dilakukan pada pukul 17.00 WIB. Selain itu, terjadi juga perintah dari oknum dewan yang belum diidentifikasi untuk mengambil perangkat mobiler yang ada di ruang paripurna dan memindahkan kantor Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD OKU beserta para stafnya ke kantor Pemkab OKU.
Sebanyak 52 unit kursi, 2 unit meja, 3 buah papan nama, dan 4 kursi roda unsur pimpinan diketahui telah diserahkan oleh pihak DPRD OKU ke Pemkab OKU pada Senin (3/7/2023) sore berdasarkan data dari Pos Pengamanan Satpol PP yang berada di Pemkab OKU.
Pagar Gedung DPRD OKU yang dikunci paksa.
Penjabat Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah, juga dilaporkan mengalami pemindahan paksa saat foto yang ada di ruang rapat paripurna ikut diserahkan ke Pemkab OKU.
Sumber-sumber terpercaya di DPRD OKU yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa aksi 'merajuk' para anggota dewan ini berkaitan dengan permintaan mereka untuk memastikan sejumlah nama lulus dalam penerimaan siswa baru di salah satu SMP Negeri terkemuka di daerah tersebut. Permintaan ini sebelumnya telah disetujui oleh pihak eksekutif untuk diakomodasi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD OKU. Namun, saat hari kelulusan tiba, tidak ada satupun permintaan tersebut yang diterima, yang menyebabkan ketidakpuasan di kalangan anggota DPRD.
Menyikapi peristiwa ini, Setwan DPRD OKU, A Karim, menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui siapa pelaku di balik penggembokan gedung DPRD tersebut. Karim juga mengungkapkan bahwa motif di balik aksi tersebut masih belum jelas.
Load more