Pesisir Barat, tvOnenews.com - Seorang mahasiswa Itera yang terseret ombak dan hilang sejak 3 hari lalu di Pekon Kerbang Dalam, Kecamatan Pesisir Utara, akhirnya ditemukan oleh Tim SAR gabungan dalam kondisi tidak bernyawa, Sabtu (8/7/2023).
Jasad Herry Isai Pangihutan Tobing (22), mahasiswa Itera asal Tangerang Provinsi Banten berhasil ditemukan pada jarak sekitar 3 NM dari lokasi tenggelam.
Koordinator Pos SAR Tanggamus Roby Rusliansyah, mengatakan korban ditemukan Tim SAR gabungan pada pencarian hari keempat pada koordinat 5°'1'0,81"S - 103°44'54.61"E di sekitar Pantai Kerbang Dalam.
"Korban ditemukan sekitar pukul 07.45 WIB oleh Tim SAR dalam kondisi meninggal dunia, dengan jarak sekitar 3 NM dari lokasi tenggelam," kata Roby, Sabtu (8/7/2023).
Menurut Roby, korban telah dievakuasi menuju Puskesmas Pugung Tampak untuk diserahkan kepada pihak keluarga. "Korban telah diserahkan kepada pihak keluarganya siang ini juga," tandasnya.
Sementara itu, Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Herry Isai Pangihutan Tobing, mahasiswa Program Studi Teknik Geologi angkatan 2019 yang mengalami musibah terseret ombak.
"Jajaran pimpinan dan seluruh sivitas akademika Itera menyampaikan duka cita mendalam, atas musibah meninggalnya Herry Isai Pangihutan Tobing, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran," kata Rektor Itera di lokasi evakuasi, Sabtu (8/7/2023).
Rektor Itera juga secara langsung menyampaikan duka cita kepada kedua orang tua Herry. "Selanjutnya jenazah Herry dibawa oleh pihak keluarga menuju rumah duka di Tangerang, Banten," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Herry Isai Pangihutan Tobing, merupakan mahasiswa jurusan Teknik Geologi Itera angkatan tahun 2019, dilaporkan terseret ombak Pantai Pekon Kerbang Dalam, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Rabu (5/7/2023).
Herry berada di Pesisir Barat sedang melaksanakan tugas KKN di pekon setempat. Awalnya sekitar pukul 15.30 WIB, korban bersama 4 orang temannya dan 10 orang remaja setempat bermain bola kaki di pantai.
Kemudian, sekitar pukul 16.00 WIB dengan kondisi hujan deras, para mahasiswa membersihkan badan di pantai usai bermain bola. Namun ombak besar tiba-tiba datang menyeret korban dan rekan-rekannya. Nahas korban tak terselamatkan, sementara yang lainya dapat terselamatkan ke darat. (puj/wna)
Load more