Bandar Lampung, tvOnenews.com - Kontraktor atau vendor pekerjaan renovasi area sport di sekolah elit Azzahra Bandar Lampung mengakui lepas kontrol dalam pengawasan para pekerja sehingga naik lift barang yang melebihi kapasitas.
Rahmat selaku penanggung jawab proyek renovasi bangunan, mengatakan kejadian tersebut merupakan lost control. Sebab, ia selalu melakukan pengawasan rutin dalam pengerjaan proyek renovasi area sport di sekolah Azzahra.
"Ada 40 orang yang bekerja, lift itu memang khusus barang untuk mengangkut barang material dalam renovasi gedung di lantai lima. Namun justru digunakan untuk sarana keluar masuk para pekerja dari lantai dasar ke bagian lantai lima gedung sekolah," kata Rahmat, Sabtu (8/7/2023)
Menurut Rahmat, buruh pekerja yang merenovasi gedung berjumlah 40 orang. Mereka dipekerjakan untuk merenovasi bagian arena olahraga, memperbaiki sejumlah bagian gedung yang sudah tidak layak.
"Mereka selalu diingatkan untuk tidak menggunakan lift katrol sebagai sarana keluar masuk ke lantai lima gedung sekolah," ucapnya.
Rahmat mengklaim selalu mengingatkan dan melarang para pekerja bangunan untuk menggunakan lift barang digunakan akses naik turun ke lantai 5.
"Saya selalu mengingatkan ke para pekerja setiap pagi sebelum bekerja. Jadi ini lost control," tutur Rahmat.
Rahmat pun berdalih alasan para pekerja lewat lift barang tersebut dikarenakan tidak sabaran mengantri lantaran kapasitas maksimum lift barang tersebut hanya untuk 6 orang.
"Karena pekerja kalau lewat dalam harus lepas sepatu, harus lewat tangga mungkin tidak mau mengantri. Jadi tingkat kesabaran aja, yang kapasitasnya untuk 6 orang dipakai 9 orang," kilah Rahmat.
Ia mengungkapkan proyek renovasi bangunan tersebut bersifat perseorangan dan sudah berlangsung sejak April 2023.
"Sudah sejak April 2023, ini perseorangan. Saya langsung yang merekrut pekerja, saya yang mengajukan kerjaan atau item pekerjaaan ke admin. Ya (proyek) cuma nutup outdoor jadi indoor," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Ino Harianto mengatakan pengkajian yang dilakukan Tim Puslabfor Mabes Polri akan dijadikan sebagai bahan penyelidikan/ terkait insiden jatuhnya lift yang menelan tujuh korban jiwa.
"Hasil dari Tim Puslabfor Mabes Polri akan dijadikan bahan penyelidikan. Kami sudah periksa tujuh orang saksi yang terdiri dari empat orang petugas keamanan sekolah, pengawas vendor pekerja, Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah Azzahra, jelas Kombes Ino Harianto.
Sejauh ini Polresta Bandar Lampung belum menentukan unsur tindak pidana maupun tersangka atas insiden kecelakaan kerja tersebut.
Diketahui, sembilan orang korban tersebut merupakan pekerja bangunan yang sedang bekerja dan lift yang ditumpangi itu kelebihan muatan sehingga terjatuh dan kecelakaan.
Tujuh orang meninggal saat dilarikan ke Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung. Semua korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka, sementara 2 korban luka-luka menjalani perawatan intensif. (Puj/Fhr)
Load more