Medan, tvOnenews.com - Rutan Tanjunggusta terus mengembangkan kemandirian warga binaan atau narapidana dengan mengenalkan budidaya maggot sebagai pakan ternak. Budidaya maggot ini menggunakan limbah organik atau sisa-sisa makanan dari dapur Rutan Kelas I Tanjunggusta, yang bebas dari bahan kimia dan menghemat biaya pakan ternak ayam.
Menurut Jefry Sinaga, pembina warga binaan yang melatih membudidayakan maggot, mereka mampu memproduksi sekitar 25 kg maggot setiap harinya. Maggot tersebut digunakan sebagai pakan ternak ayam yang juga diternakkan oleh para warga binaan.
"Maggot ini adalah ulat yang dihasilkan dari serangga bernama black soldier fly (BSF). Makanannya berasal dari limbah organik, seperti sisa buah dan sayur-sayuran," kata Jefri kepada tvonenews.com pada Kamis (19/7/2023).
Ia menjelaskan, saat ini ada tiga orang warga binaan yang sudah setengah menjalani masa pidananya, dilatih untuk membudidayakan maggot tersebut.
"Nantinya, setelah bebas, mereka kembali ke masyarakat dengan keterampilan untuk membuka usaha sederhana seperti ini," tambah Jefri.
Saat ini, maggot hasil budidaya warga binaan baru digunakan untuk keperluan sendiri. Namun, Jefri mengungkapkan dengan adanya budidaya maggot, biaya pakan dapat dipangkas hingga 50 persen.
"Dengan maggot ini, pakan bisa terpangkas hingga 50 persen karena diproduksi secara mandiri. Setiap bulan, kita bisa memproduksi sekitar 750 kilogram maggot. Budidaya maggot ini sangat menjanjikan," ungkapnya.
Load more