LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Persidangan perkara pembunuhan Paino, beragendakan mendengarkan keterangan saksi mahkota
Sumber :
  • Tim TvOne/Taufik Hidayat

Saksi Mahkota Ungkap Rencana Pembunuhan Eks Anggota DPRD Langkat

Terdakwa Dedy Bangun dan Persadanta Sembiring alias Sahdan dihadapkan dalam persidangan perkara pembunuhan Paino, mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat sebagai

Jumat, 21 Juli 2023 - 08:48 WIB

Langkat, tvOnenews.com - Terdakwa Dedy Bangun dan Persadanta Sembiring alias Sahdan dihadapkan dalam persidangan perkara pembunuhan Paino, mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat sebagai saksi mahkota atas terdakwa Luhur Sentosa Ginting alias Tosa.

Secara terpisah saksi mahkota tersebut memberikan keterangan dihadapan majelis hakim yang diketuai oleh Ladis Meriana Bakara, berlangsung di ruang Prof Dr Kusumah Atmadja Pengadilan Negeri Stabat, Kamis (20/7/2023).

Dedy Bangun selaku eksekutor dalam kesaksianya mengatakan sebelum terjadinya pembunuhan terhadap Paino, dirinya ada menghubungi terdakwa Tosa untuk minta kerjaan, karena saat itu dirinya sudah tidak bekerja lagi dan tempat tinggalpun pun sudah tidak ada.

Melalui via seluler terdakwa Tosa langsung menanyakan dengan bahasa daerah Karo, apakah berani untuk bacok/membunuh dan dijawab Dedy jika cocok bayarannya bisa.

Baca Juga :

Beberapa hari kemudian Dedy dijemput oleh anggota Tosa dan dibawa kerumahnya, dirumah Tosa ia berjumpa dengan Tio dan Tato. Dedy sempat menanyakan kepada Tosa siapa yang mau dibacok, namun Tosa belum memberi tahu dan mereka langsung pergi ke Nenengan.

Di bukit Nenengan tersebutlah Tosa menunjukan foto dan nama orang yang akan dieksekusi (bunuh), dengan syarat jangan sampai terjadi keributan, Dedy sempat mengatakan jika mengeksekusi dengan cara membacok khawatir akan terjadi keributan.

Lalu Tosa menawarkan eksekusi dengan menggunakan senjata api, Dedy pun menyanggupinya, lalu Sahdan diperintahkan untuk mengambil senjata api kerumah Sumarti alias Atik, saat itu juga perintah Tosa dijalankan Sahdan, tak lama Sahdan kembali kelokasi lagi dengan membawa senjata api yang diperintahkan Tosa, dibungkus dengan plastik.

Awalnya rencana eksekusi terhadap korban gagal karena saat itu Paino yang mereka kejar, singgah ke warung yang sedang ramai orang dan ada personel BKO kebun, sehingga Dedy selaku eksekutor menunda aksinya dan melaporkanya ke Tosa.

Selanjutnya Sahdan diperintahkan Tosa untuk mengawasi Paino jika terlihat ada melintasi jalan yang selalu dilewatinya, sementara itu Dedy dan Tato sudah siaga dilokasi tertentu pula. Setelah mendapat info Paino akan melintas, Dedy langsung mengokang senpi, namun kokangan sempat macat, sementara Paino semakin mendekat.

Disitu Dedy berinisiatif agar Tato segera memalangkan sepeda motor yang mereka kendarai ditengah jalan seolah olah sedang terjatuh, otomatis Paino menghentikan kendaraanya, saat posisi Dedy dan Paino saling berhadapan, Dedy langsung mengeksekusinya dengan mengarahkan senjata api tepat didada korban dan langsung meninggalkan korban. Diperjalanan Dedy melaporkan via telefon kepada Tosa bahwasanya misi sukses (pembunuhan berhasil). Dari hasil kerjanya tersebut Dedy menerima imbalan sebesar Rp10 Juta dari terdakwa Tosa.

Dalam persidangan terungkap sebelum melakukan eksekusi terhadap Paino, Dedy bersama dengan Tio, Tato dan Rasyid sempat mengkonsumsi sabu di lokasi Nenengan, sabu diberikan oleh terdakwa Tosa.

Sebelumnya dalam persidangan Persadanta Sembiring alias Sahdan dalam kesaksianya mengatakan dirinya sudah lama bekerja dengan orang tua terdakwa Tosa Ginting sehingga ia mengenal terdakwa sejak masih kecil.

Shadan menjelaskan awal mula mengambil senjata api dirumah Sumarti alias Atik, sebelum terjadinya pembunuhan terhadap Paino. Ia mendapat telfon dari terdakwa Tosa yang memerintahkan agar menjumpai dirinya di daerah Nenengan.

Setibanya di Nenengan, selain berjumpa dengan terdakwa Tosa, dilokasi juga sudah ada terdakwa Dedy, Tio, Tato dan Rasyid. Nah saat itulah ia diperintah langsung oleh Tosa untuk mengambil senjata api dikediaman Sumarti alias Atik dengan sebutan bedil.

"Sana kamu ambil Bedil di tempat Atik," sebut Sahdan menirukan ucapan Terdakwa Tosa.

Saat berjumpa dengan Sumarti pesanan yang katanya senjata api, diserahkan kepada Sahdan dalam bentuk bungkusan dengan plastik. Siang itu juga sekembalinya ke Nenengan tempat terdakwa Tosa menunggu, bungkusan langsung diserahkan kepada Tosa.

Ketika dibuka terdakwa Tosa, isi bungkusan tersebut memang senjata api yang juga dibungkus dengan kain seperti baju warna putih dan hitam. Setelah memberikan senjata api tersebut lalu Sahdan ijin untuk melanjutkan pekerjaannya di kebun.

Sekitar sore hari dirinya dijemput kembali oleh terdakwa Tosa dan dibawa ke gudang kosong milik terdakwa Tosa, disana ia juga melihat sudah ada Tato, Tio, Dedy dan Rasyid.

Sahdan diperintahkan terdakwa Tosa untuk melihat keberadaan Paino diwarung pondok panglong yang tak jauh dari lokasi gudang berboncengan dengan Tato. Namun Paino tidak berada diwarung tersebut dan mereka kembali berkumpul sambil menunggu Paino sesuai arahan Tosa. 

Beberapa waktu kemudian memang Paino ada melintas dilokasi, lalu mereka melakukan pengejaran terhadap Paino sesuai perintah Tosa. Namun Paino tidak berhasil dikejar, mereka pun kembali kelokasi untuk melapor kepada Tosa.

Selanjutnya Sahdan diperintahkan Tosa untuk mengawasi Paino disekitar pangglong sekira jam 20.00 WIB. Sahdan menunggu Paino dikediaman Ganda teman kerjanya, yang lokasinya berada dipinggir jalan.

Beberapa jam kemudian, setelah mengetahui Paino akan melintasi lokasi tersebut, Sahdan langsung melaporkannya kepada Tosa dan ia langsung pulang kearah Tanjung Keriahan bersama istrinya. Dimalam itu juga, saat masih diperjalanan Tosa kembali menelepon Sahdan dan menanyakan apakah dirinya ada mendengar suara tembakan.

Sahdan sempat bertanya kepada Tosa.

"Tembakan apa bos, lalu oleh Tosa dijawab, Itu tadi udah ditembak anggota, si Paino", ucap Tosa. 

Sehari setelah melakukan perannya tersebut, Tosa ada memberikan uang sebesar Rp5 Juta kepada dirinya saat berada di Key Garden. Bahkan setelah itu Sahdan diperintah Tosa agar pergi ke daerah Aceh dan diberi uang saku lagi sebesar Rp2 juta oleh keluarga Tosa untuk bekal dirinya di Aceh nantinya.

Namun terdakwa Luhur sentosa Ginting alias Tosa dalam persidangan menyanggah atas kesaksian dari saksi mahkota Persadanta Sembiring alias Sahdan dan Sahdan tetap pada kesaksianya. (tht/haa)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Memangnya Boleh Tahajud Mepet Waktu Shalat Subuh? Kata Ustaz Adi Hidayat Afdholnya sesuai dengan....

Memangnya Boleh Tahajud Mepet Waktu Shalat Subuh? Kata Ustaz Adi Hidayat Afdholnya sesuai dengan....

Sebab shalat tahajud, dinilai mampu mendatangkan keberkahan, seperti lancarkan rezeki, dibantu Allah SWT langsung soal karir hingga meroket juga terkabulnya doa
Pemprov Gorontalo Diharapkan Kebut untuk Sinergi Pemungutan Opsen PKB dan Opsen BBNKB

Pemprov Gorontalo Diharapkan Kebut untuk Sinergi Pemungutan Opsen PKB dan Opsen BBNKB

Kemendagri harap Pemprov Gorontalo percepat dalam sinergi pemungutan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Percuma Berdoa Sampai Jungkir Balik, Ustaz Adi Hidayat Anjurkan Baca Doa Ini agar Dikabulkan Segala Keinginan dan Bisa Gugurkan Dosa

Percuma Berdoa Sampai Jungkir Balik, Ustaz Adi Hidayat Anjurkan Baca Doa Ini agar Dikabulkan Segala Keinginan dan Bisa Gugurkan Dosa

Pendakwah kondang, Ustaz Adi Hidayat mengungkap rahasia agar doa cepat terkabul dan dapat menggugurkan dosa, untuk itu, jangan sampai salah, simak penjelasan.
Dugaan Money Politic Pak Kades di Pacitan saat Hari Tenang Jadi Sorotan, GMNI Geruduk Bawaslu

Dugaan Money Politic Pak Kades di Pacitan saat Hari Tenang Jadi Sorotan, GMNI Geruduk Bawaslu

Hari tenang Pemilu Serentak 2024 terpaksa harus dinodai dengan adanya dugaan money politic untuk kemenangan salah satu paslon Bupati-Wakil Bupati Pacitan.
Pilkada 2024: Distribusi Selesai, Logistik di Kepulauan Seribu Disimpan di Ruang Pola Kelurahan

Pilkada 2024: Distribusi Selesai, Logistik di Kepulauan Seribu Disimpan di Ruang Pola Kelurahan

Kepala Divisi Perencanaan dan Logistik KPU DKI Jakarta, Nelvia Gustina mengatakan, pendistribusian logistik Pilkada telah dilakukan sejak Senin (25/11/2024).
Dikawal Ketat Polisi, Logistik Pilkada Kulon Progo 2024 Didistribusikan ke 754 TPS

Dikawal Ketat Polisi, Logistik Pilkada Kulon Progo 2024 Didistribusikan ke 754 TPS

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulon Progo mulai mendistribusikan logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Logistik berupa kotak suara maupun bilik suara didistribusikan ke 754 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah ini.
Trending
Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Memperkenalkan diri sebagai Football Bohemian, Kim Tae-seok menceritakan atmosfer Stadion Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dan Arab Saudi.
Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Kasus judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini seret keponakan Megawati Soekarnoputri, Alwin Jabarti Kiemas. Ini profilnya!
Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Media Vietnam memberikan reaksi usai mendengar Asnawi Mangkualam menyebut Timnas Indonesia kini lebih mudah mengalahkan Golden Star karena diperkuat banyak pemain naturalisasi.
Dua Pekan Berlalu, Pelatih Jepang Tiba-tiba Ungkit Kemenangan atas Timnas Indonesia: Sebenarnya, Kami Sangat Menderita karena...

Dua Pekan Berlalu, Pelatih Jepang Tiba-tiba Ungkit Kemenangan atas Timnas Indonesia: Sebenarnya, Kami Sangat Menderita karena...

Walaupun sudah berlalu dua minggu lepas, pelatih Jepang Hajime Moriyasu tiba-tiba mengungkit kemenangan atas Timnas Indonesia di Jakarta kepada media setempat.
Mulai Sekarang Shalat Dhuha Baca Surah Ini agar Rezeki Mengalir Deras dan Keinginan Cepat Tercapai Kata Ustaz Adi Hidayat

Mulai Sekarang Shalat Dhuha Baca Surah Ini agar Rezeki Mengalir Deras dan Keinginan Cepat Tercapai Kata Ustaz Adi Hidayat

Mulai sekarang shalat dhuha baca surah ini agar rezeki mengalir deras dan keinginan cepat tercapai kata Ustaz Adi Hidayat, bukan surah Ad-Dhuha, ternyata...
Suara Hati Pelatih Red Sparks soal Kunjungannya ke Indonesia, Akhirnya Jujur Bilang Kalau Saat Itu Dia Sangat...

Suara Hati Pelatih Red Sparks soal Kunjungannya ke Indonesia, Akhirnya Jujur Bilang Kalau Saat Itu Dia Sangat...

Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, akhirnya menceritakan momen saat dirinya dan tim menyambangi Indonesia setelah berakhirnya kompetisi Liga Voli Korea musim lalu.
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Selengkapnya
Viral