Bandar Lampung, tvOnenews.com - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengeluhkan harga telur yang masih bertahan Rp30 ribu per kilogram. Akibatnya, pelaku UMKM terancam gulung tikar.
"Saya maunya harga telur itu seperti dulu, berkisaran Rp26 ribu per kilonya. Tapi sekarang harganya tinggi Rp30 ribu dan masih bertahan sampai sekarang," kata Rubiyati, Jumat (21/7/2023)
Akibat harga telur per kilogram Rp30 ribu, lanjut Rubiyati, usaha yang ditekuninya selama beberapa tahun terpaksa tutup.
"Sekarang usaha sudah tutup, soalnya harga telur tinggi. Karena tiap produksi bolu pakai 5 kilogram telur, kalau dengan harga telur segitu saya nggak dapat untung," paparnya.
Ia menuturkan kenaikan harga telur terjadi sejak bulan Ramadan sampai saat ini harga telur masih bertahan Rp30 ribu.
"Kemarin-kemarin harga telur Rp29 ribu per kilogram, tapi nggak bertahan lama telur kembali naik Rp30 ribu. Pokoknya tahun ini harga telur tinggi," ungkapnya.
Sementara itu, pedagang telur di Pasar Tugu, Ana Yuliati, mengatakan naiknya harga telur yang mencapai Rp30 ribu per kilogram terjadi sejak bulan Ramadan.
"Dari bulan puasa, Idulfitri sampai Iduladha harga telur Rp30 ribu dan sampai sekarang harga nggak turun-turun," kata dia.
Dia menambahkan, naiknya harga telur disebabkan harga pakan ternak yang terus mengalami kenaikan. Sehingga berdampak pada telur.
"Maski harga telur masih Rp30 ribu, nggak mengurangi daya beli masyarakat. Meski ada saja pembeli yang mengeluh harganya nggak turun-turun," tandasnya. (Puj)
Load more