Medan, tvOnenews.com - Tak sabar melihat kondisi eskalator yang tidak berfungsi puluhan tahun di Pasar Tradisional Petisah, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, ratusan perwakilan pedangang di lantai dua pasar tersebut surati Wali Kota dan Ketua DPRD Medan.
Hal ini diutarakan oleh salah satu perwakilan pedagang Pasar Petisah, Elbanus Manik, selaku pedagang pakaian bekas. Mewakili pedagang, ia menyayangkan seakan tidak ada perhatian PUD Pasar Kota Medan untuk membenahi fasilitas dan infrastruktur yang ada di gedung pasar milik Pemko Medan tersebut.
"Kami pedagang ada membayar iuran sebesar Rp8000 per hari per kios, adapun rinciannya Rp4000 untuk jaga malam dan Rp4000 untuk retribusi resmi ke PD Pasar per kiosnya dan membayar sewa kios tahunan sebesar Rp250.000 per tahun per kiosnya.
"Harusnya kami mendapatkan fasilitas yang setimpal, salah satunya akses menuju lantai 2 yakni lift atau eskalator. Kalau lift rusak begini para pembeli juga malas untuk naik ke lantai 2, sehingga dagangan kami juga pasti sepi,” keluhnya sembari mengatakan jika eskalator tidak juga diperbaiki maka para pedagang yang berjualan di lantai dua akan melakukan aksi unjuk rasa.
Ditambahkan lagi, perwakilan pedangang Pasar Petisah lantai dua juga sudah mengirimkan surat permohonan perbaikan dan pergantian eskalator di lantai dua karena sudah sangat mendesak.
"Kalau ke pengelola pasar sudah berulang kali kami laporkan namun tidak ada tindakan ataupun realisasi yang nyata, dengan adanya surat tersebut kami berharap Pemko Medan maupun DPRD Medan dapat menganggarkan untuk perbaikkan atau pergantian lift lantai dua di Pasar Petisah Medan,” tegasnya.
Menanggapi keluhan para pedagang di Pasar Petisah, Dirut PUD Pasar Medan, Suwarno, mengaku sejauh ini pihaknya telah melakukan upaya untuk perbaikan pasar-pasar di 50 titik di Kota Medan.
Suwarno menjelaskan lagi, sebelum menjadi Dirut PD Pasar Medan, fasilitas lift atau eskalator memang sudah lama tidak berfungsi dan rusak. Hal itu disebabkan karena PUD Pasar tidak ada penyertaan modal dan selama ini mandiri.
"Sumber keuangan kami dari retribusi kios, keamanan dan iuran dari para pedangan. Itu yang kami kelola. Dan Insyaallah, hutang-hutang PUD Pasar yang sebelum saya pimpin sudah selesai. Dilanjutkan lagi melakukan perbaikan beberapa pasar di Kota Medan yang diketahui sudah rusak. Namun tidak semua uang kas PUD Pasar di keluarkan untuk biaya perawatan. Tentunya harus dipisahkan buat gaji pegawai, operasional dan lainnya. Agar keuangan PUD Pasar tetap stabil,” sebut Suwarno.
Suwarno mengaku telah melakukan rapat dengan seluruh pengelola Pasar Petisah untuk mencari sumber dana agar dapat memperbaiki eskalator yang sudah puluhan tahun tidak dapat dioperasionalkan karena kondisi rusak dan sudah tua.
"Untuk beberapa onderdil eskalator juga sudah kita ganti, namun memang tidak bisa seperti yang kita harapkan. Butuh biaya miliaran agar eskalator dapat diganti yang baru. Inilah yang sedang kita pikirkan solusinya, tentunya kalau saya pastilah akan berpihak kepada para pedangang,” tutupnya. (zul/wna)
Load more