Konon tiba-tiba langit yang tadinya terang mendadak berganti gelap oleh awan tebal dan hujan deras pun turun bersama petir dan guntur sambung-menyambung. Tak lama kemudian kampung Sicikecike mulai tenggelam bersama berru Saraan dan kucingnya hingga menjadi danau yang sampai sekarang namanya Danau Sicikecike.Setelah kejadian itu dalam kesedihannya, mereka berpencar mencari daerah untuk tempat tinggalnya tinggal masing-masing.
Raja Naga Jambe bersama 3 orang anaknya dari berru Saraan yakni Raja Ujung pindah ke Kota Sidikalang tepatnya di persimpangan pasar lama ke Kuta Kalang Simbara, Raja Angkat pindah ke Kuta Sidiangkat, sedangkan Raja Bintang pundak ke Kuta Tambun dan Kuta Bintang.Inilah sebabnya maka kuta yang lama diberi nama 'Kuta Sitellu Nempu' karena dihuni oleh ketiga kakak beradik tersebut.
Untuk 4 orang anak Raja Naga Jambe dari berru Padang pindah ketempat berlainan, yaitu Raja Capah pindah sekitar Kuta Bangun, Raja Kudadiri pundak ke sekitar Kuta Sitinjo yang sekarang menjadi Kecamatan Sitinjo, Raja Gajah Manik pindah ke Sungai Raya.
Raja Sinamo pindah ke daerah sekitar Tinada Pakpak Simsim yang sekarang sudah menjadi Kabupaten Pakpak Bharat. Meski sudah berpisah, tapi 7 marga ini tetap mengakui Sicikecike asal mereka (lebbuh) yang dibuktikan dengan cara melakukan ziarah bersama-sama.
Load more