Medan, tvOnenews.com - Polrestabes Medan dan Polsek Medan baru terus mengembangkan penyelidikan kasus penikaman Yosua Samosir, bapak tiga anak pemilik warung kopi di Kecamatan Medan Polonia. Saat ini pihak petugas sudah mengklaim mengamankan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan sekaligus mencari CCTV di seputaran lokasi kejadian penikaman yang terjadi Minggu (23/7/2023) dini hari lalu.
Berdasarkan informasi dari narasumber yang diperoleh tvOnenews.com, Yosua Samosir tewas hanya dengan satu tikaman. Pelaku penikaman sadis ini diketahui seorang pria Orang Tak Kenal (OTK) yang mengaku oknum TNI menikam sangkur yang diambil dari dalam mobilnya lalu menancapkannya ke bagian leher kanan korban.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir ketika dikonfirmasi tvOnenews.com membenarkan jika korban, Yosua Samosir tewas setelah ditikam Sangkur atau Bayonet di bagian leher kanan hingga tembus ke leher kiri.
"Ia jadi keterangan saksi yang sudah kita periksa disebutkan korban tewas ditikam senjata tajam jenis sangkur. Namun kita masih mendalami kasus ini,” ujar Fathir, Senin (24/7/2023) di saat acara peluncuran kendaraan operasional berfitur canggih dalam penanggulangan tindak kejahatan di jalanan bertempat di Mako Polda Sumut.
Dalam hal ini, pelaku diduga kuat mengetahui titik vital mematikan manusia hanya dengan sekali serangan. Hal tersebut terkesan membuktikan pelaku merupakan orang terlatih dalam menghabisi nyawa lawannya.
Dari penelusuran dunia medis, di bagian leher kanan merupakan salah satu titik fatal untuk menghabisi nyawa manusia. Dikutip dari Straightdope, ada beberapa titik mematikan dalam teknik melumpuhkan lawan.
Bagian Dada
Serangan atau Benturan keras di bagian ini bisa membuat orang tewas seketika akibat terhentinya denyut jantung yang disebut dengan commutio cordis. Gangguan fungsi jantung akibat benturan di dada bahkan seringkali tidak disertai kerusakan struktural pada jantung.
Pukulan di leher
Beberapa titik di samping leher memiliki pembuluh darah yang dinamakan carotid artery. Karena fungsinya adalah mendistribusikan oksigen ke otak, dampaknya bisa sangat mematikan jika pembuluh darah tersebut mengalami kerusakan misalnya karena terkena pukulan.
Dampak paling fatal terjadi apabila pukulan diarahkan ke bagian carotid sinus, yakni percabangan pembuluh darah di sisi samping leher manusia. Kerusakan di bagian tersebut akan memicu kelumpuhan serta berbagai masalah sistem saraf yang akan segera disusul dengan kematian
Di kepala bagian belakang
Ini merupakan titik paling mematikan dalam ilmu bela diri China adalah Bladder-10 yang terletak pada tengkorak bagian belakang. Titik yang sama digunakan juga dalam akupunktur untuk mengatasi berbagai masalah yang berhubungan dengan kandung kemih (bladder).
Dalam sekejap, benturan di bagian tersebut bisa memicu kerusakan pada sistem otak yang mengatur kesadaran yakni Reticular Activating System (RAS) sehingga korban langsung pingsan. Apabila benturannya cukup keras, korban tidak hanya pingsan tetapi bisa langsung tewas saat itu juga.
Kemudian muncul pengakuan pelaku yang menyebut dirinya anggota TNI sesaat sebelum penikaman korban. Hal ini menjadi indikasi dugaan kuat jika pria tak dikenal yang tengah dicari petugas kepolisian itu benar anggota TNI? Atau mungkinkah pelaku spesialis pembunuh berdarah dingin?
Teekait dugaan tersebut, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Tata Reda pun berhasil di konfirmasi tvOnenews.com. Menurut Valentino, saat ini penyelidikan tengah berproses.
"Memang terkait penikaman tersebut saksi yang sudah kita periksa menyebutkan pelaku mengaku oknum TNI. Dan kebetulan saat kejadian juga lokasinya berada di kawasan TNI AU. Dan kita sudah berkoordinasi dengan pihak TNI AU dan menindaklanjuti hal ini. Jadi mohon bersabar kita segara rilis kasusnya setelah berhasil kita lidik.” Kata Valentino.
Sebelumnya kasus oenikaman ini Peristiwa ini terjadi hari Minggu dini hari (23/7/2023), di depan warung milik korban di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Medan Polonia, tak jauh dari Markas TNI AU Lanud Soewondo, Medan.
Ketika itu Korban, Yosua Samosir pedagang warung kopi, warga Jalan Karya Bakti, Gang Landasan Ujung, Kecamatan Medan Polonia sedang berada di warung kopi miliknya. Dan persoalan awal hingga penikaman sama sekali tidak ada kaitannya dengan korban.
Hanya saja dihari kejadian, satu unit mobil dikendarai OTK yang menjadi pelaku penikaman terlihat cekcok dengan empat orang yang mengendarai dua unit sepeda motor. Cekcok mereka terjadi di depan warung kopi milik korban.
Nahas, korban yang melihat hal itu dan sebagai penduduk setempat yang hanya menjaga keamanan ketertiban akhirnya malah ikut terlibat cekcok.
Karena dari awal cekcok korban dan beberapa rekannya mendatangi dan kebetulan melihat ada remaja yang ia kenal dalam kondisi babak belur di dalam mobil pelaku. Melihat itu, korban dan rekannya pun berupaya membebaskan remaja berusia 19 tahun tersebut yang disekap di dalam mobil pelaku.
Namun pelaku merasa keberatan hingga mereka terlibat cekcok dan akhirnya berakhir dengan penikaman. (ysa/lno)
Load more