Dengan cermat memperhatikan, Rahma menekankan bahwa coiling yang dihasilkan oleh Dairi dan Sumatera Utara memiliki nilai estetika lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Para pengrajin coiling Sumut juga telah sepakat bahwa serat bambu pada coiling harus terlihat sehingga dapat menjadi ciri khas coiling Sumut.
"Ketika kami berdiskusi dengan rekan-rekan pengrajin coiling dari Jawa dan Bali, mereka tertarik dengan coiling Sumut yang memperlihatkan motif dari serat bambunya. Dengan keunggulan seperti itu, tidak berlebihan jika kerajinan coiling menjadi salah satu ikon dari Dairi dan, semoga saja, dapat meningkatkan penghasilan masyarakat Dairi," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Nimrot Sinaga, seorang pegiat coiling bambu dari Kelurahan Sidiangkat, juga berbagi alasan ketertarikannya dalam menjalankan usaha coiling tersebut.
“Saat mengikuti pelatihan dan mendengar salah seorang mentor kami bercerita tentang prospek pendapatan dari bambu, kami langsung tertarik. Awalnya hanya dalam bentuk anyaman, namun kemudian kami terus berlatih hingga akhirnya kami dipanggil untuk mengikuti pelatihan coiling bambu,” ujar Nimrot.
Nimrot menambahkan, dari segi harga, produk yang dihasilkan oleh pengusaha coiling Dairi lebih terjangkau sehingga menjadi keunggulan tersendiri.
“Harganya lebih murah namun kualitas tetap sama, sehingga kemungkinan konsumen lebih memilih produk kami. Produk kami juga memiliki keunikan estetika karena menampilkan motif serat bambu. Semakin terdorong untuk mengembangkan usaha ini dan meningkatkan penghasilan keluarga," katanya.
Lebih lanjut, Nimrot juga berbicara mengenai kendala yang mereka hadapi dan harapan mereka dalam mengembangkan kerajinan coiling.
Load more