Menurutnya, kesan itu muncul lantaran masyarakat banyak melakukan panic buying akibat terpengaruh berita dari luar Batam.
“Elpiji kita cukup. Cuma belakangan ini ada informasi jadi panic buying saja. Karena ada berita langka dari luar,” tututnya.
“Jadi, sibuk membeli lebih dari pada biasanya. Sehingga mempengaruhi kebutuhan,” sambung Gustian.
Jika menemukan, stok gas kosong di sejumlah pangkalan, kemungkinan gas tersebut masih dalam pengantaran.
Sementara itu, salah seorang pedagang, adrion mengungkapkan, stok di tempatnya juga terbilang aman. Khususnya untuk warga sekitar.
Ia menuturkan, rata-rata kebutuhan tertinggi ialah para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Akan tetapi, sejauh ini juga masih mencukupi.(ahs/cai)
Load more