Pematang Siantar, tvOnenews.com - Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum Kota Pematang Siantar pada periode Juli 2023 mengalami inflasi sebesar 0,10% (mtm).
Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi Provinsi Sumatera Utara yang mengalami inflasi sebesar 0,30% (mtm) dan realisasi inflasi Nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,21% (mtm). Secara tahunan, Kota Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 3,17% (yoy).
Hal ini diungkapkan, Muqorobin selaku Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematang Siantar, di hadapan wartawan Selasa (2/8/2023).
Menurut Muqorobin, inflasi pada Juli 2023 utamanya didorong oleh kenaikan harga beberapa komoditas diantaranya cabai merah, beras dan upah asisten rumah tangga.
Cabai merah mengalami inflasi sebesar 50,96% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,25%. Sementara itu, beras dan upah asisten rumah tangga masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,54% (mtm) dan 2,41% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,08% dan 0,04%.
“Kenaikan harga cabai merah terjadi seiring dengan penurunan supply cabai merah di Pematang Siantar akibat sentra-sentra cabai merah di Simalungun yang memasuki masa tanam. Sementara itu kenaikan harga beras terjadi seiring dengan kenaikan harga gabah di petani dimana berdasarkan Data BPS Sumut rata-rata harga GKG (Gabah Kering Giling) dan GKP (Gabah Kering Panen) mengalami kenaikan sebesar 1,13% (mtm) dan 5,25% (mtm),” sebutnya.
Selanjutnya, Muqorobin menjelaskan bahwa tekanan inflasi lebih lanjut ditahan oleh deflasi pada beberapa komoditas diantaranya daging ayam ras, ikan tongkol, dan jeruk . Daging ayam ras mengalami deflasi sebesar -7,03% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,08%. Sementara itu, ikan tongkol dan jeruk masing-masing mengalami deflasi sebesar -13,58% (mtm) dan -9,70% (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,07% dan -0,06%.
Load more