Medan, tvOnenews.com - DPO Kasus Korupsi Kredit Macet yang merugikan negara senilai Rp 39,5 miliar, Mujianto Alias Anam telah ditangkap dan diamankan. Hari Ini, Selasa (8/8/2023) konglomerat berdarah Tionghoa tersebut langsung dijebloskan ke Lapas I Tanjung Gusta Medan.
Mujianto alias Anam, Konglomerat asal Medan sebelumnya dinyatakan DPO, karena melarikan diri usai putusan Mahkamah Agung (MA) menetapkan menghukumnya dengan pidana penjara selama 9 tahun.
“Ia benar, terpidana sudah diamankan,” kata Kasi Penkum Kejati Sumut, Yos A Tarigan saat dikonfirmasi via ponsel selularnya Selasa (8/8/2023).
Yos menegaskan, sebelumnya, proses eksekusi sempat mengalami hambatan karena sejak putusan MA keluar dan saat proses eksekusi dilakukan, terpidana mangkir dari panggilan jaksa.
“Namun pada akhirnya melalui kegiatan Intelijen pada Bidang Intelijen Kejati Sumut, terpidana berhasil dieksekusi.” Lanjutnya.
Selanjutnya Yos mengungkapkan, bahwa pada tahap penuntutan, pihak Kejati Sumut melakukan penahanan terhadap Mujianto di Rutan Tanjung Gusta Medan. Kemudian pada saat persidangan, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Medan mengabulkan penangguhan penahanan terdakwa korupsi konglomerat Medan Mujianto dari Tahanan Rutan jadi Tahanan Kota.
“Penetapan penangguhan penahanan tersebut dibacakan hakim dalam sidang perkara dugaan korupsi kredit macet senilai Rp39,5 miliar di salah satu Bank BUMN Cabang Medan. Hakim pada akhirnya membacakan vonis bebas kepada Mujianto. JPU langsung mengajukan kasasi,” sebutnya.
Kemudian pada hari ini, setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan atas Mujianto alias Anam, Yos memastikan jika terpidana segera langsung dibawa oleh Jaksa Kejari Medan untuk dieksekusi dijebloskan ke Lapas Kelas 1 Tanjung Gusta Medan. Artinya statusnya sudah sebagai terpidana.
“Terpidana sore ini akan dieksekusi ke Lapas Tanjung Gusta Medan untuk menjalani hukumnya,” kata Yos.
Sebelumnya, MA telah mengeluarkan penetapan membatalkan vonis bebas Mujianto di tingkat PN Medan. Ketika itu, Mujianto dihukum 9 tahun penjara dan denda Rp500 juta dengan subsider 3 bulan kurungan.
Mujianto pria konglomerat yang tenar dengan plat polisi kendaraan BK 6 itu juga dijatuhi hukuman untuk membayar Uang Pengganti (UP) kerugian negara senilai Rp 13.400.000.000, dengan subsider 4 tahun penjara.
Diketahui, dalam dakwaannya JPU mengatakan, Mujianto melakukan pengikatan perjanjian jual beli tanah kepada Canakya Suman seluas 13.680 m2 yang terletak di Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang.
Lalu, seiring waktu berjalan, PT KAYA dengan Direktur Canakya Suman mengajukan kredit Modal Kerja Konstruksi Kredit Yasa Griya di bank plat merah tersebut dengan plafon nilai Rp39,5 miliar guna pengembangan perumahan Takapuna Residence, di Jalan Kapten Sumarsono.
Namun hal itu menjadi kredit macet serta diduga terdapat peristiwa pidana yang mengakibatkan kerugian keuangan negara.
Kemudian, dari persidangan juga terungkap hal dalam pencairan kredit tersebut tidak sesuai dengan proses dan aturan yang berlaku dalam penyetujuan kredit di perbankan, akibatnya ditemukan peristiwa pidana yang mengakibatkan kerugian keuangan negara Rp39,5 miliar.
Terpisah Kepala Lapas Kelas I Tanjung gusta Medan, M Amintas Siburian membenarkan jika sudah ada kordinasi dari pihak Kejari hari ini akan ada penyerahan Terpidana atas nama Mujianto.
“Ia benar sudah ada kordinasi dari Kejari untuk penyerahan Mujianto. Kita siap menerima dan tentunya akan memberlakukan yang bersangkutan sesuai prosedur yang berlaku.” Ungkap Maju kepada tvOnenews.com, Selasa, (8/8/2023).(ysa/lno)
Load more