"Di hari karnaval ini saya seorang ibu dari dua anak, memerankan karakter tentara yang membela negara untuk merdeka. Alasannya ikut karnaval, ingin memberikan semangat, meskipun secara pribadi tidak pernah memperjuangkan. Kita dapat merayakan hal ini, tentu dari hasil para pejuang kita yang sudah memberikan kemerdekaan. Atraksi yang kami tampilkan, yakni tembak-menembak, menyelamatkan yang terkena tembakan, dan menyanyikan lagu kemerdekaan. Intinya agar yang menonton kami bisa tertawa gembira, tujuan kami hanyalah untuk menghibur, menang ataupun kalah dalam penilaian dari penampilan kami tidak juga masuk tujuan utamanya,” ungkap Malisa.
Penampilan lainya dari Neni, seorang guru di SMP Negeri 4 Penukal Utara, yang mengenakan kostum adat. Ia mengaku dalam karnaval di tahun 2023 ini, tidak hanya para siswa yang turut terlibat, namun beberapa guru juga ikut menjadi peserta karnaval.
"Sebagian guru di sekolahan kami turut menjadi peserta dalam karnaval kali ini, alasannya karena kami juga semangat dalam memeriahkah HUT RI ke-78. Kostum yang khususnya saya pakai yakni pakaian adat Padang, di sini kami bertujuan dalam memberikan pemahaman terkait Bhineka Tunggal Ika yang harus menyatu. Jadi dari daerah mana saja kita di Indonesia ini harus menyatu, meskipun adat dan budaya kita berbeda-beda. Harapan kami ke depan kita harus lebih semangat lagi, supaya kita dapat bersatu dan tidak terjadi perpecah belahan. Merdeka, merdeka, merdeka,” pungkasnya. (bls/wna)
Load more