Tidak hanya di Pantai Kedu Warna, limbah berwarna hitam serupa sebelumnya juga pernah terlihat di sepanjang pesisir Lampung, mulai dari pantai timur hingga pantai barat.
Hingga saat ini, pemerintah daerah maupun provinsi belum mengungkapkan secara resmi penyebab dari pencemaran ini.
Pencemaran di pesisir ini pertama kali tercatat pada tahun 2020 dan berlanjut hingga Juli 2022. Selama periode tersebut, sudah terjadi empat kejadian pencemaran minyak di perairan Lampung.
Data dari Walhi Lampung mencatat bahwa pada tahun 2020, pencemaran terjadi di perairan Lampung Timur. Kemudian pada tahun 2021, insiden serupa tercatat di lima kabupaten, yaitu Lampung Selatan, Lampung Timur, Tanggamus, Pesawaran, dan Pesisir Barat.
Pada Maret 2022, kejadian serupa terjadi di Pesisir Bandar Lampung, dan terakhir kali tercatat di perairan Lampung Timur.
(puj/fna)
Load more