Penahan gelombang di wilayah Pantai Hili, Kaur, Bengkulu. (tim tvOne/Miko)
Estimasi pihaknya garis pantai Bengkulu mencapai 525 kilometer yang membentang di tujuh kabupaten di Provinsi Bengkulu setidaknya 200 kilometer diantaranya saat ini terancam akibat abrasi. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, pemerintah terus melakukan perbaikan dan pencegahan pesisir pantai yang rusak namun belum mencapai 50 persen yang mampu diperbaiki.
"Dari jumlah yang terancam dan rusak itu, kami menggunakan skala prioritas bekerjasama dengan balai jalan nasional Bina Marga termasuk titik longsor. Skala prioritas dilakukan karena terbatasnya anggaran yang kita kelola," terangnya.
Kerusakan akibat abrasi menurutnya tertinggi terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara, Kaur serta beberapa kabupaten lain. Secara keseluruhan perbaikan pesisir Bengkulu yang rusak dan terancam abrasi bila harus diproteksi maka membutuhkan biaya yang cukup tinggi berkisar Rp5 triliun.
"Kalau kita rata-ratakan Rp50 juta per meter maka sekitar Rp5 triliun, itu semua sepanjang 525 kilometer. Hanya saja kita tentu memilih skala prioritas terkait kemampuan anggaran," ujarnya.
Adapun perbaikan pesisir dilakukan pembangunan kubus beton serta sejumlah jenis konstruksi lainnya disesuaikan dengan karakter pesisir yang ada, karena di beberapa wilayah pesisir pantai yang ada memiliki cara dan penanganan yang berbeda, terlebih Bengkulu Utara yang kondisinya merupakan tebing terjal.
Direktur Walhi Bengkulu, Abdullah Ibrahim Ritonga mengatakan, terdapat 184 desa di Bengkulu terancam abrasi mulai dari Kabupaten Kaur hingga Mukomuko berbatasan dengan Provinsi Lampung dan Sumatera Barat.
Load more