Simalungun, tvOnenews.com - Beredar video asusila diduga oknum Pangulu atau Kepala Desa Nagori Baja Dolok, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Video asusila oknum kepala desa diduga dengan pegawai desa ini menggemparkan warga Desa Nagori Baja Dolok, dan Kabupaten Simalungun.
Buntut dari beredarnya video asusila oknum kepala desa ini, kemudian membuat ratusan masyarakat Nagori Baja Dolok, menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor Bupati Kabupaten Simalungun, Kamis (25/8/23) kemarin.
Selain warga, aksi damai ini juga dihadiri maujana Nagori, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat desa sekitar akibat adanya dugaan perbuatan asusila yang di lakukan oleh kepala desa mereka.
Video Asusila Oknum Kades dengan Pegawai Desa Beredar Luas, Begini Pengakuan Sang Kepala Desa (Ist)
Bahkan, dalam orasinya, warga juga menyebutkan, selain melakukan tindak asusila, oknum kades ini juga disebut kerap bermain judi dan melakukan penyimpangan dan penyelewengan dana desa.
Bahkan tindakan asusila tersebut tidak patut dicontoh, sehingga warga mendesak agar oknum kades harus dilengserkan karena tidak cocok dijadikan panutan.
Wakil Ketua Maujana Nagori Baja Dolok, Kustiarno saat dikonfirmasi pada Sabtu (26/8/23) melalui telepon selular menyebutkan, aksi unjuk rasa yang di lakukan oleh masyarakat ini, akibat dari beberapa tindakan oknum Kades yang sudah meresahkan masyarakat.
“Warga sudah dua kali melakukan aksi unjuk rasa, terkait dengan video asusila pak Kades dengan mantan Staff Nagori (desa). Juga dengan informasi lainnya terkait dengan kasus perjudian, dan pengerjaan proyek yang berasal dari Dana Desa yang tidak dikerjakan secara keseluruhan padahal uangnya sudah diambil oleh oknum kades," sebut Kustiarno.
Selanjutnya Kustiarno menambahkan, yang menjadi keberatan warga selain beredarnya video mesum, adanya temuan Dana Desa tahun 2023 yang diduga telah dipergunakan oleh oknum kades diduga untuk kepengtingan pribadi dan bukan di salurkan untuk kepentingan pembangunan Desa.
“Oknum Kades ini telah mengajukan pencairan Dana Desa tahap pertama sebesar Rp256 juta rupiah, yang seyogyanya untuk dipergunakan untuk penyelenggaraan pembangunan dan pengerjaan fisik di desa. Namun hingga saat ini terealisasi hanya pengerjaan dua item saja, dan diduga telah diselewengkan sebesar Rp149 juta,” lanjutnya.
Setelah adanya aksi unjuk rasa, Kustiarno menyebutkan, oknum kades tersebut telah menikah dengan wanita yang ada di dalam video tersebut, padahal menurutnya oknum kades tersebut telah beristri dan merupakan oknum berstatus PNS.
Dihubungi terpisah, Kepala DEsa Baja Dolok, Jumawan menyebutkan bahwa demo yang dilakukan oleh warga itu syarat kepentingan politik, namun demikian ia tidak menampik bahwa video tersebut terjadi pada tahun 2021 silam.
“Itu mereka demo tidak profesional, ada kepentingan segelintir orang. Padahal video tersebut tahun 2021 silam, dan memang itu video saya dan saya sudah menikahi perempuan yang ada di dalam video tersebut,” ungkapnya.
“Namanya laki-laki bang, wajar khilaf dan saya bertanggung jawab dan saya telah menikahinya,” kata Jumawan.
Namun, Ia menambahkan dirinya lupa kapan menikahi perempuan yang menjadi pasangan dalam video mesum tersebut.(dsg/muu)
Load more