Dairi, tvOnenews.com - Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Nainggolan akhirnya angkat bicara terkait dugaan kasus pemukulan oleh dirinya kepada dua personel Intelkam Polres Dairi.
Reinhard menceritakan kejadian tersebut bermula saat dirinya memanggil para petugas yang piket melalui siaran Handy Talky (HT).
“Terkait kejadian semalam, yang mana 04.00 WIB saya cek personel tidak di tempat, yang mana atas nama Bripka AT yang tidak melaksanakan piket. Kemudian saya mengecek, dan seharusnya tugas itu bukan cuma saya. Tapi rekan-rekan saya semuanya di sini. Sebelum saya mengambil tindakan itu, saya apel dulu semua yang piket. Termasuk para Kasat,” ujar Reinhard.
“Setelah itu, setelah berkumpul semuanya, saya sampaikan saya panggil kalian 03.00 WIB (HT). Namun enggak ada yang jawab. Jam 04.00 WIB saya panggil lagi enggak ada yang jawab," tambahnya.
AKBP Reinhard pun kemudian melakukan apel pergantian petugas piket dan langsung membariskan para personel yang tidak menjawab saat ia panggil melalui HT.
“Saya apelkan mereka, lalu saya tanya kenapa tidak ada yang menjawab. Jangan sampai terjadi seperti yang kemarin, jam 04.00 WIB saya bunyikan lonceng, ternyata satu orang hilang. Kalau yang hilang tersebut kemana-mana, gimana? Siapa yang mau tanggung jawab. Makanya saya mengambil tindakan disiplin," tegasnya.
Pada saat giliran David Sitompul, David kemudian bertanya apa salah dirinya, dan Reinhard mengaku sudah memberitahu apa salahnya.
"Pada saat saya melakukan tindakan disiplin, yang bersangkutan menyampaikan salah saya apa pak. Salah mu, HT mu itu saya panggil tidak menjawab. Kita cek lah. Kita panggil Citra 1, hidup HT nya. Jadi jangan bilang, salah saya apa pak. Lah saya panggil kamu, kamu enggak jawab. Itu lah klarifikasi dari saya. Jadi jangan tanya salah saya apa," bebernya.
Reinhard pun menegaskan tidak ada melakukan pemukulan di bagian badan saat memberikan hukuman kepada anggotanya. Dirinya pun sempat menanyakan kepada salah seorang personel yang turut menjadi saksi dari kejadian pagi hari itu.
"Tindakan disiplin saya tidak ada hubungannya ke badan. Ada gak di sini yang menyaksikan, ada gak saya memukul di bagian badan? Jujur jujur aja kita," tanya Reinhard kepada anggotanya.
“Siap tidak ada komandan,” jawab personel yang menjadi menyaksikan kejadian itu.
“Mungkin yang bersangkutan sedang dalam keadaan sakit. Saya sampaikan, kamu jangan seperti itu jangan melawan. Saya sampaikan dengan sopan kok, yok kita ke ruangan Provost dulu,” lanjut Reinhard.
Reinhard pun mengaku di ruangan Provost tersebut dirinya berbicara baik-baik kepada personelnya untuk tidak melawan terhadap perintahnya.
"Katanya di ruangan Provost dipukuli, enggak ada. Saya bilang sama dia, kalau kau sudah melanggar perintah saya, internal saya,” katanya.
Dirinya pun menyebut aksi tersebut sudah diatur dalam undang-undang kepolisian.
“Itu ada Undang - Undangnya nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara republik Indonesia tentang disiplin Polri. Ada peraturannya,” sebutnya.
Dirinya pun berharap kejadian tersebut tidak menimbulkan berita yang kurang tepat di kalangan masyarakat, dan memerintahkan Kasatreskrim untuk bertindak apabila beredar berita yang tidak benar.
“Saya sangat senang dikritik, saya sangat senang masukan yang membangun. Makanya saya mengundang agar menjadi clear agar tidak hoaks. Kalau hoaks pak Kasatreskrim, mainkan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, 2 anggota Polres Dairi harus menjalani perawatan medis di RSUD Sidikalang akibat diduga dipukul oleh pimpinannya sendiri, Senin (28/8/2023).
Kedua personel tersebut yakni Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang yang berasal dari satuan Intelkam Polres Dairi.
Kepada tvOnenews.com, Bripka David Sitompul menceritakan kronologis kejadian pemukulan tersebut, berawal dari dirinya bersama personel lainnya dibariskan untuk ditampar oleh Kapolres Dairi sekitar pukul 05.00 WIB subuh.
"Pas lagi kebersihan, dikumpulkan Kapolres Dairi. Jadi tiba - tiba memanggil personel Aipda Beni Marbun mempertanyakan kenapa menjawab seperti itu. Lalu kami ditampari semua,” ujar David yang dalam kondisi lemas.
Tiba saatnya David yang akan ditampar, dirinya kemudian mempertanyakan apa salah dirinya, sehingga harus ditampar sang Kapolres.
"Pas giliran setelah saya ditampar, saya tanya 'apa salah kami komandan'. Lalu pak Nainggolan (Kapolres Dairi) tidak terima dan langsung mau memukul saya," jelas David.
David pun kemudian dibawa ke ruangan Propam untuk diamankan sementara.
Tak sampai di situ, Kapolres Dairi kemudian mendatangi ruangan Propam dan kembali menghajar David yang hingga akhirnya dirawat di RSUD Sidikalang.
“Saya diamankan Kasi Propam ke ruangan Provost. Lalu Kapolres pun masuk lagi ke ruangan (Provost). Di situ saya dijambak, kepala saya di kening dipukul, lalu pipi saya ditampar dua kali di kiri dan di kanan,” ungkap David.
Akibat dari kejadian itu, David yang saat ini sedang sakit saraf kejepit, langsung drop dan dilarikan ke RSUD Sidikalang.
Dirinya pun sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh pimpinannya tersebut. Pasalnya, selama 17 tahun David bertugas di Polres Dairi, baru kali ini dihajar saat bertanya apa salahnya kepada pimpinannya.
"Saya saat ini sudah 17 tahun bertugas di Polres Dairi tidak pernah seperti ini tindakan yang diambil ketika anggota bertanya,” bebernya. (mjs/nof)
Load more