Tanjungpinang, tvOnenews.com - Para pedagang mulai meninggalkan Pasar Relokasi Puan Ramah, yang terletak di Jalan Kijang Lama, kilometer 7 Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Dari 200 lebih pedagang yang sempat berjualan sejak pasar ini dibangun pada September 2022 yang lalu, kini hanya menyisakan 10 pedagang saja yang masih bertahan.
Pasar Puan Ramah, merupakan tempat sementara untuk para pedagang Pasar Baru satu, yang saat ini tengah direvitalisasi.
Namun, pasar tersebut sepi pembeli. Kondisi ini menjadi alasan para pedagang untuk pergi dan mulai meninggalkan pasar tersebut.
Sepinya pembeli, menjadi satu diantara alasan para pedagang untuk pergi dari Pasar Puan Ramah tersebut. Kondisi ini, dirasakan oleh Gunawan, salah satu pedagang yang masih bertahan.
Gunawan mengaku, dalam sehari ia hanya meraup omzet penjualan senilai Rp80 ribu saja. Padahal, saat berada di Pasar Baru 1 Tanjungpinang, ia bisa mendapatkan keuntungan Rp1 juta lebih dalam sehari.
"Kalau disini minimal Rp80 ribu. Itu pun sering tidak ada pembeli di pasar ini. Waktu di sana (Pasar Baru 1) sehari bisa dapat Rp1 juta minimal. Disini malah turun drastis," ujar Gunawan, pedagang rempah-rempah masakan di Pasar Puan Ramah, Rabu (30/8/2023).
Selain itu, masalah jumlah lapak juga menjadi alasan para pedagang untuk meninggalkan pasar tersebut. Sebelum direlokasi, kata Gunawan rata-rata pedagang mendapatkan lebih dari lima lapak di Pasar Baru 1 Tanjungpinang.
Jumlah lapak yang banyak itu, menurutnya sebanding dengan banyaknya barang dagangan yang dijual.
"Tapi disini kita cuma dapat satu meja saja. Tidak cukup untuk meletakkan barang dagangan yang banyak. Saya pun dulu banyak jual jenis rempah-rempah, sekarang tidak lagi," ungkapnya.
Gunawan sendiri, mengaku akan tetap bertahan di Pasar Puan Rumah. Namun, dia berharap jumlah lapak akan dikembalikan seperti dulu, ketika dipindahkan ke Pasar Baru satu yang telah direvitalisasi.
Sementara itu, Ketua Pasar Saroni menyampaikan, ia memang kerap menerima keluhan dari para pedagang di pasar tersebut. Namum saat ini belum ada solusi yang berarti.
"Yang mengeluhkan soal pasar ini banyak banget, tapi pemerintah sendiri, termasuk buk Walikota, sampai hari ini tetap diam, saya telpon, bahkan ajak ketemu dudukkan masalah ini, tidak bisa sampai hari ini," kata Saroni.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zul Hidayat menerangkan, pembangunan relokasi pasar Puan Ramah ini bersifat sementara, menunggu Pembangunan Pasar Baru Pelantar dua selesai pada Desember 2023 ini.
"Relokasi Pasar Puan Ramah ini sifatnya hanya sementara sesuai dengan kesepakatan bersama, sambil menunggu revitalisasi Pasar Baru Pelantar dua selesai," kata Zulhidayat. (ksh/haa)
Load more