Terakhir Pusen menyebutkan, dirinya ikut mendaftar Calon Ketua Askot PSSI Medan karena kepedulian terhadap sepak bola di Kota Medan. Sepak bola Kota Medan disebutkan mengalami kemunduran dalam beberapa tahun belakangan ini.
“Ini bukan soal menang atau kalah. Saya siap menang atau kalah asal sesuai prosedur ketentuan. Karena di sini ada dugaan penyalahgunaan kewenangam dari panitia dengan indikasi tujuan memenangkan satu sosok. Sementara sosoknya itu sama sekali tidak memiliki pengetahuan atau berasal dari latar belakang dunia sepak bola. Ini kan aneh. Untuk itu saya dan rekan dan senior-senior mantan pemain PSMS berharap Pak Erick Thohir selaku Ketum PSSI mengetahui kejadian ini. Peran beliau diharapkan agar keputusan pemilihan ketua dapat dicermati dan dianulir,” pintanya.
“Kami meminta pemilihan ulang yang jujur sesuai mekanisme dan prosedur yang ada. Demi kemajuan sepak bola dan menghasilkan bibit pemain baru yang profesional, murni memiliki kemampuan skil. Bukan pemain titipan,” tutup Pusen.
Terpisah, Ketua Panitia Kongres Askot PSSI Kota Medan, Robby membantah, Minggu (3/9/2023). Kepada tvOnenews.com ia menjelaskan persoalan tersebut karena ketidaklengkapan berkas.
“Beliau tidak lolos verifikasi karna berkas tidak lengkap. Bukan ada indikasi panitia dgn sengaja jegal untuk Pusen maju,” ungkap Roby.
Atas hal tersebut ia menyampaikan jika ini perlu diluruskan agar tidak ada kesalahpapahaman dan berujung kepada hal yang tidak baik.
“Yang jelas, Kami juga udah kirim berkas yg telah terverifikasi yg ternyata berkas beliau Pak Pusen tidak lengkap. Dan Kalau memang lengkap mana mungkin berani kita nyatakan tidak lolos. Dan pemberitahuan itu sudah diberitahukan lewat nomor WA pribadi Pak Fusen sebagai pemberitahuan dari panitia," tutup Roby. (ysa/nof)
Load more