"Pantauan pada alat kami memang partikel pm 2.5 berada pada level sedang. Di udara sudah banyak partikel padat debu dan residu pembakaran," jelasnya.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mencegah setiap potensi sekecil apapun yang menyebabkan kebakaran pada pemukiman, lahan, hutan dan kebun.
Pada sisi yang lain, kondisi yang kering karena kemarau meningkatkan masuknya partikel padat ke udara yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
"Efek jangka pendek PM 2.5 yaitu penyakit jantung, paru-paru, bronkitis, dan serangan asma. Efek kesehatan ini berdampak pada bayi, anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua," tutupnya (peb/haa)
Load more