Menurut Siti Hajar, kopi takar merupakan minuman tradisional Madina, sudah ada sejak dahulu atau puluhan tahun silam.
“Dulu nenek juga mempunyai warung kopi, ada juga kopi takar ini, saya juga udah belasan tahun menjual kopi takar ini. Banyak peminatnya terutama tamu dari luar kota, sopir antar lintas juga banyak" ungkap Siti Hajar.
Sementara itu, Balian Hasibuan, salah satu pecandu kopi takar, menyampaikan kalau kopi takar berbeda dengan kopi biasanya, karena wadah dan kulit manis yang direndam dalam kopi menciptakan aroma khas yang menggugah selera.
“Kopi dengan gula aren kan tidak menghilangkan rasa kopi karena kemanisan, klu gula arenkan tidak begitu manis dibandingkan gula putih, sehingga sangat cocok ku rasa. Apalagi sendoknya kulit manis, nanti sambil minum kita gigit kulit manisnya kemudian kita adukkan ke kopi. Kulit manisnya bisa mengusir angin, apalagi cuaca dingin, ini sangat cocok,” terang Balian Hasibuan.
Kopi takar banyak dijual di warung - warung kopi, terutama sepanjang jalan lintas sumatera Madina, untuk satu gelas kopi takar dijual dengan harga Rp 7000 hingga Rp 10.000 per gelas. (rsr/nof)
Load more