Sebelumnya diberitakan, FR melaporkan IS ke Polrestabes Medan atas dugaan pengancaman pembunuhan. Pengancaman itu disebut dipicu persoalan pemberitaan usaha pengoplosan gas subsidi yang diduga milik IS.
Bahkan perbuatan IS sudah sangat meresahkan rekan seprofesi FR. Hingga secara perusaif sejumlah wadah jurnalis berharap kasus pengancaman jurnalis segera direspon dan ditanggapi.
FS mengatakan kejadian itu berawal pada 7 September 2023, saat ia hendak mengonfirmasi soal video viral kegiatan pengoplosan gas subsidi kepada IS. Lokasi pengoplosan gas yang viral itu diduga milik IS.
“Jadi, pas 7 September 2023 sekitar pukul 11.00 WIB saya melihat unggahan viral di Medsos bernarasi aktivitas pengoplosan gas elpiji tiga kilogram subsidi ke non subsidi. di Medan," kata FR, Minggu (10/9/2023).
Menurut FS, video viral yang dilihatnya itu hampir sama dengan kasus tempat pengoplosan gas yang meledak pada April 2023 di Jalan Panglima Denai. Tempat itu diketahui diduga juga merupakan milik IS.
Dalam tragedi ledakan gas itu, ada sekitar enam orang yang menjadi korban.
“Di situ saya melihat apa yang dinarasikan mirip dengan yang pernah saya beritakan pada bulan April lalu, di mana enam pekerja pangkalan gas IS mengalami luka bakar akibat gas meledak di pangkalan gas di Medan Denai," ujarnya.
Load more