Kendati menang 7-0 atas TGM FC, Ridwan Saragih menilai hasil akhir bukan tujuan utama. Namun, dirinya mengaku melihat hal-hal minus yang tetap menjadi bahan evaluasi jelang kompetisi sebenarnya.
“Hari ini ujicoba terakhir menuju pertandingan perdana Liga 2. Secara tim saya apresiasi bahwasanya anak-anak sudah bermain dengan filosofi kita sudah memahami. Sudah ada kerjasama satu dengan yang lain terbina dengan baik. Kalau untuk evaluasi tetap ada kekurangan bagi pelatih, khususnya dalam hal defending, attacking, dan transisi,” ungkapnya.
Untuk penampilan dua pemain asing PSMS Medan, Kim Jin-Sung dan Matheus Souza, menurut Ridwan juga sudah mulai baik. Kerjasama keduanya dengan pemain lain juga sudah terlihat bagus.
“Kim dan Matheus Souza saya melihat sudah bisa beradaptasi, sudah memahami filosofi permainan kami. Mereka juga walaupun pemain asing, tetap berbaur dengan tim, respect terhadap pemain lain tanpa membeda-bedakan,” ungkapnya.
Sebagai penyerang asing, PSMS Medan menaruh harapan besar di pundak Matheus Souza di Liga 2 musim ini. Dengan lesakan empat golnya ke gawang TGM FC, Ridwan Saragih menekankan PSMS Medan termasuk Souza tetap butuh kerja keras di Liga 2 demi tercapainya target klub untuk bisa promosi ke Liga 1.
“Harapan saya (Metheus Souza) tetap jaga performanya. Jangan pernah puas, ini masih ujicoba. Pertandingan sebenarnya ada di depan mata. PSMS Medan punya tujuan besar, butuh kerja keras, keseriusan dan kekompakan bersama,” pungkasnya.
Di sisi lain, sempat ada kebingungan apakah gol ke-lima PSMS Medan ke gawang TGM dilesakkan Metheus Souza juga. Tim pelatih dan penonton menyangka gol itu diciptakan sang pemain Brasil. Namun, Matheus usai pertandingan menyebut dia hanya mencetak empat gol.
Load more