"Akses ke air bersih di sini memang agak sulit, dan situasinya semakin parah selama musim kemarau ini. Harga air bersih juga naik, satu jerigen sekarang sudah mencapai Rp6 ribu," ungkapnya.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Ardius Geong, Ketua Rukun Warga (RW) Kebun Bungsu. Ia mengungkapkan bahwa selama beberapa bulan terakhir, warga kesulitan mendapatkan air bersih. Faktor pemukiman yang padat dan ketersediaan sumur pompa atau sumur bor yang sudah tidak berfungsi akibat kemarau membuat situasi semakin sulit. Mesin pompa masih berfungsi, tetapi air tidak mengalir.
"Walaupun ada 9 sumur bor di sini, namun semuanya sudah tidak dapat digunakan karena dampak dari musim kemarau yang panjang. Kami sangat berharap bantuan sumur bor dari Polda ini dapat membantu warga sekitar untuk memperoleh akses air bersih yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari," harapnya.
(rgo/fna)
Load more