Medan, tvonenews.com - Harga beras terus meroket di pasar tradisional Kota Medan, terutama di Pasar Sukaramai. Kenaikan harga beras ini menimbulkan berbagai masalah bagi para pedagang dan rakyat. Kenaikan harga ini telah terjadi selama dua pekan terakhir dan dampaknya sangat terasa.
Saat ini, beras jenis premium dijual dengan harga R150.000 per karung 10 kilogram, sebelumnya harga beras premium hanya sekitar Rp145.000 per karung. Sementara beras jenis medium sekarang dijual dengan harga Rp72.000 per karung 5 kilogram, sebelumnya harga beras medium hanya sekitar Rp 65.000 per karung.
Tidak hanya itu, harga beras yang dijual per kilogram juga mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar Rp1000 per kilogramnya.
Delima, seorang pedagang beras di Pasar Sukaramai, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kenaikan harga beras ini. "Harga beras terus naik selama dua minggu terakhir. Untuk saat ini, harga termurah yang saya jual adalah Rp12.500, tapi itu karena stok lama. Harga beras sekarang paling murah adalah Rp13.000, dan yang paling tinggi adalah Rp15.000 per kilogramnya. Satu karung 5 kilogram yang awalnya Rp65.000 sekarang Rp72.000. Bahkan beras yang premium, satu karung 10 kilogram dijual seharga Rp150.000. Kenaikan harga beras saat ini benar-benar mempersulit rakyat," ungkap Delima kepada tvonenews.com, Rabu (13/09/2023).
Delima juga mengaku tidak tahu pasti penyebab kenaikan harga beras. Menurutnya, Sumatera Utara, terutama Kota Medan, saat ini tidak mengalami musim kemarau yang panjang. "Kurang tahu juga, kalau dibilang musim kemarau di Medan, tidak terjadi panen hancur karena kemarau seperti di Jawa. Sepertinya di Medan tidak mengalami kemarau," katanya.
Selain beras premium dan medium, Delima juga mencatat bahwa beras dari program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog, yang bertujuan untuk mengatasi kenaikan harga beras, kini kosong di pasaran dan harganya juga ikut naik. Harga beras Bulog diperkirakan berkisar antara Rp59.000 hingga Rp60.000 per kemasan.
"Kami sempat menjual beras Bulog dua minggu yang lalu, tapi sekarang tidak ada lagi. Harganya naik, dan stoknya habis. Tidak tahu ke mana perginya berasnya. Harganya juga tidak pasti, tapi kabarnya modalnya sekarang sudah mencapai Rp57.500, dan jika kami menjualnya, harganya diperkirakan antara Rp59.000 hingga Rp60.000," ujar Delima.
Kenaikan harga ini berdampak pada penjualan Delima, yang mengaku mengalami penurunan omzet hingga dua puluh lima persen dalam sehari. Dia berharap agar harga kebutuhan pokok, termasuk beras, segera bisa stabil. "Penjualan kami turun sekitar 25 persen dalam sehari. Semoga tidak hanya harga beras, tapi juga semua kebutuhan pokok dapat segera stabil," tutupnya.
(zul/fna)
Load more