Medan, tvOnenews.com - Industri Pengolahan dan Konstruksi di Sumatera Utara semakin membaik pada awal triwulan III 2023. Seperti di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dimana harga gabah mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan harga beras di pasar internasional dan faktor cuaca.
Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma mengatakan adapun NTP termoderasi terutama didorong oleh NTP Perkebunan yang menurun dampak penurunan harga TBS.
"Dampak ketidakpastian global diperkirakan masih berpengaruh pada kinerja PBE di awal triwulan III 2023 seiring dengan ekspektasi Dunia Usaha yang melambat (SKDU) dan PMI negara mitra yang sebagian besar di bawah zona ekspansif, meski demikian permintaan domestik masih tetap kuat," katanya, Rabu (13/9/2023).
Sedangkan industri pengolahan pada triwulan berjalan diperkirakan membaik seiring dengan meningkatnya Likert Scale permintaan domestik (Survei Liaison) dan konsumsi listrik di bidang industri yang tetap kuat.
"Kinerja konstruksi semakin membaik pada triwulan III 2023 tercermin dari pertumbuhan dan realisasi pengadaan semen yang membaik," jelasnya.
Sedangkan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut pada triwulan II-2023 dengan pertumbuhan sebesar 5,17% (yoy), menguat dibandingkan triwulan I-2023 sebesar 5,04% (yoy).
"Sumber pertumbuhan terutama dari kuatnya permintaan domestik sejalan kenaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pemerintah serta peningkatan investasi, di tengah kinerja ekspor yang menurun karena melemahnya perekonomian dan harga komoditas dunia," katanya.
Dikatakannya, berdasarkan Lapangan Usaha (LU), seluruh sektor mencatat pertumbuhan positif dengan pertumbuhan yang tinggi tercatat pada sektor jasa, seperti Transportasi dan Pergudangan, Akomodasi dan Makan Minum, serta Perdagangan Besar dan Eceran.
"Secara spasial, pertumbuhan sebagian besar wilayah meningkat dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua," tutupnya. (sgh/haa)
Load more