Batam, tvOnenews.com - Puluhan mahasiswa perwakilan dari sejumlah kampus di Batam melakukan audiensi soal kasus Pulau Rempang. Di mana, kasus tersebut merupakan konflik relokasi sebagai dampak dari proyek Rempang eco-city.
Dari pantauan tvOnenews, audiensi itu sedikit alot karena di audiensi tersebut mahasiswa membawa lima lima (5) tuntutan terkait kasus Pulau Rempang.
Memang, saat audiensi tersebut, para mahasiswa disambut oleh ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto. Bahkan, audiensi yang alot sampai dua jam itu juga dihadiri Wali Kota sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
Di mana dalam audiensi itu, Muhammad Rudi mengaku mikiri warganya dan bocorkan alasannya untuk mengosongkan lahan tersebut.
"Ini contoh, pasir akan diapakan dengan bahasa kerennya sandblasting. Itu ditembakan saja, pasir itu akan terbang ke mana-mana," kata Muhammad Rudi.
"Dalam waktu urun dua tiga empat kemudian, warga setempat, kalau dekat, maka parunya akan menjadi masalah. Contoh nyata, orang kerja di pabrik semen, itu empat kemeduian yang mengikuti SOP saja, itu sudah ada semen di dalam parunya," pungkasnya.
Apalagi nantinya bila masyarakat menetap di sekeliling nanti, yang tak ada SOP bisa berbahaya.
Load more