Setelah berhasil merampas tas korban, kawanan begal tersebut langsung kabur melarikan diri meninggalkan kedua korban yang terkapar di pinggir jalan raya.
Selanjutnya warga membawa korban ke Rumah Sakit Muhammadiyah sedangkan anak korban sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Percut Sei Tuan.
Menanggapi hal ini Pengamat Hukum Sumut, Dr Redyanto Sidi SH MH mengatakan, bahwa masih adanya kejahatan begal ini menunjukkan kepada penegak hukum masih perlu berbenah dan melakukan evaluasi dalam melindungi masyarakat.
“Kapolda juga jangan hanya sebatas program tanpa tindakan dan penanganan yang maksimal, Kapolda sebaiknya segera mengimplementasikan program prioritasnya tersebut agar dirasakan masyarakat,” imbuh redi.
"Kita melihat masih adanya kejahatan begal ini menunjukkan kepada kita, bahwa penegak hukum masih minim strategi melindungi warga, Kinerjanya pun hingga saat ini masih menjadi pertanyaan, sejauh mana,” ucapnya ketika diwawancarai tvOnenews.com, Rabu (27/9/2023) pagi.
Lanjutnya, meski dari masa ke masa prioritas-prioritas Kapolda Sumut yang ada tetap mengedepankan kejahatan yang merugikan masyarakat sebagai korban oleh pelaku-pelaku kejahatan jalanan atau begal.
“Dari masa ke masa kita lihat program prioritas yang ada tetap menyisahkan kejahatan yang merugikan masyarakat. Padahal sarana prasarana sudah sangat cukup, yang diperlukan adalah keseriusan memberantas sampai tuntas bila perlu sampai ke akarnya, apa lagi tindakan tegas,” tandasnya. (bsg/nof)
Load more