Pada waktu berbeda, Iren (35), warga Muaro Sijunjung, mengatakan bahwa kegiatan ini mereka lakukan secara tradisional sekedar untuk penyambung hidup.
“Kami melakukan aktivitas pengambilan pasir ini hanya untuk menyambung hidup pak, kami pakai kapal kayu dan benen mobil secara tradisional untuk pengambilan pasir, kok malah dibilang pakai zat berbahaya,” ungkapnya kepada media Minggu (1/10/2023) sore di Muaro Sijunjung.
Saat ditanyai berapa penghasilan mereka per hari, mereka menjelaskan terkadang mendapat Rp50.000 – Rp100.000 per orang.
“Kami kerja berkelompok pak, ada sekitar 3-5 orang per kelompok. Kadang kami dapat Rp50.000 – Rp100.000 perhari, cukuplah untuk kebutuhan hidup sehari-hari anak istri di rumah pak, itupun kalau ada pesanan, kalau tidak ada kami bahkan tidak memiliki penghasilan di sini,” ungkapnya menjelaskan. (bra/nof)
Load more