Bengkulu, tvOnenews.com - Sejak tiga bulan terakhir, warga di Bengkulu kesulitan air bersih akibat kemarau berkepanjangan yang melanda. Bahkan mereka terpaksa harus berhemat untuk menggunakan air bersih yang ada, yang didapat dari dalam sumur gali yang mereka miliki.
Dikatakan Kiki, seorang ibu rumah tangga warga Semarak, Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, sejak tiga bulan ini dirinya harus rela berhemat dengan air bersih, karena debit air dalam sumur galinya menyisakan air seadanya, dan itupun jika diambil harus berjedah.
Untuk air minum dan masak, dirinya bersama keluarga harus membeli air galon dengan harga Rp5 ribu per galon, dan ini membuat bengkak anggaran pengeluaran mereka. Selain itu, untuk mandi mereka harus rela mandi satu kali sehari, dan anak anak mereka hanya di lap menggunakan kain basah.
“Sudah lama pak, jarang mandi juga kami, sehari cuma sekali, kalo anak anak dilap-lap aja. Untuk mendapatkan air harus mengambil di tempat saudara, orang tua, atau tetangga yang memiliki sumur bor," kata Kiki, saat sedang mengantre penyaluran air bersih sembari mengendong bayinya, Rabu (4/10/2023).
Ia juga mengatakan tak sedikit warga yang ada harus menempuh jarak yang cukup jauh jika untuk mencuci pakaian bahkan tidak sedikit pula pakaian ini hanya dijemur tanpa harus dicuci.
“Hemat air pak, jadi cuci pakaian harus ditunda, hingga menumpuk. Kadang kalo tidak kotor kotor amat, di jemur ulang aja," lanjutnya.
Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Anuardi mengungkapkan, memang kemarau ini terjadi hampir di semua wilayah di Bengkulu, sehingga Polda Bengkulu ikut serta memberikan bantuan kendati tidak secara penuh, namun diharapkan dapat meringankan kesulitan mereka dalam memperoleh air bersih.
“Ini kita dari Polda Bengkulu, menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang kesulitan air bersih salah satunya di wilayah Kampung Melayu ini, dan ada dua titik yang kita salurkan. Tentunya Polda melalui polres polres yang ada juga melaksanakan hal yang sama," pungkas Kabid Humas disela sela pemantauan penyaluran air bersih di Kelurahan Padang Serai.
Sementara itu, diutarakan Nanang Kosim, Kepala Kelurahan Padang Serai, kurang lebih ada 300 KK yang ada di wilayah ini memang mengalami kesulitan air bersih. Inipun tersebar di beberapa Rukun Tetangga (RT) yang ada. Kekeringan air ini, memang terjadi di seluruh sumur gali milik warga.
“Ada 300 KK di wilayah ini, hampir semuanya sumur gali mereka kering. Sudah lama terjadi, makanya kita merasa terbantu jika ada penyaluran air bersih seperti yang dilakukan Polda ini pak," kata Nanang. (rgo/nof)
Load more