Ogan Ilir, tvOnenews.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tak sekadar menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Kini, warga Ogan Ilir juga Indralaya, Sumatera Selatan mulai mengeluhkan mata perih dan tenggorokan panas.
Bahkan karhutla yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir juga mengakibatkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)ntidak sehat. Warga Indralaya yang berkendara pun merasa terganggu karena kabut asap membatasi jarak pandang.
"Kami sangat terganggu dengan kabut asap ini, di samping memang cuaca panas," kata Firman, seorang warga Indralaya.
Selain jarak pandang terbatas, warga juga mengeluhkan mata perih dan tenggorokan panas setiap beraktivitas di luar rumah. Menurut Firman, sejak kabut asap melanda Ogan Ilir, dirinya membatasi aktivitas di luar rumah, kecuali untuk keperluan mendesak.
"Asap ini bahaya terutama bagi anak-anak. Perlu pengawasan ekstra untuk anak baik di rumah maupun sekolah," ujar Firman.
Bagi warga lainnya, kabut terasa sangat mempengaruhi kebugaran fisik meskipun rajin berolahraga. Seperti dikemukakan Yuni, pelatih olahraga bela diri taekwondo yang biasa menggelar latihan di lapangan Mapolsek Indralaya. "Tetap latihan walaupun ada kabut asap," kata Yuni.
Menurutnya, ancaman terbesar kabut asap saat intensitas latihan sedang tinggi di mana tubuh lebih banyak menghirup oksigen. Udara yang tercemar dikhawatirkan dapat menimbulkan gejala ISPA. "Kalau ada asap terus-menerus, khawatir berdampak pada daya tahan fisik," kata dia. (ber/wna)
Load more