Banda Aceh, tvOnenews.com - Masyarakat Aceh diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah longsor selama Oktober 2023. Hal itu diimbau oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Provinsi Aceh.
“(Aceh) sudah mulai memasuki musim penghujan,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar, Nuria Arifiani, Selasa (10/10/2023).
Ia menjelaskan, dalam beberapa hari ke depan, kondisi cuaca di wilayah Aceh berpotensi mengalami hujan deras, yang dipicu adanya belokan angin (shearline) yang menyebabkan penumpukan massa udara sehingga menimbulkan hujan.
Adapun wilayah yang berpotensi hujan deras disertai petir meliputi Simeulue, Banda Aceh, Gayo Lues, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Pidie Jaya, Aceh Tenggara, Sabang, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Selatan, dan Pidie.
Kemudian Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Bireuen, Aceh Singkil, Langsa, Bener Meriah, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Tamiang, dan Subulussalam.
“Ini wilayah-wilayah yang perlu waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” katanya.
Sementara untuk kecepatan angin di provinsi paling barat Indonesia itu, kata Nuria, rata-rata dengan kecepatan antara 5-10 kilometer per jam, namun perlu diwaspadai adanya potensi angin kencang yang dapat terjadi akibat hujan deras.
Di samping itu, lanjut dia, BMKG juga mengingat potensi gelombang laut yang mencapai 4 meter di perairan Aceh, terutama di wilayah perairan Barat Aceh, Samudera Hindia Barat Aceh yang mencapai 1,25 - 4 meter.
Sementara perairan utara Sabang dengan ketinggian gelombang laut mulai 0,5 - 2,5 meter, Selat Malaka bagian Utara, perairan Sabang - Banda Aceh dengan ketinggian gelombang laut antara 0,5 - 1,25 meter, serta perairan Meulaboh-Kepulauan Sinabang dan perairan Lhokseumawe ketinggian 1,25 - 2,5 meter.
“Secara umum gelombang di perairan Aceh berada pada kategori rendah-sedang, namun perlu diwaspadai adanya potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai ketinggian hingga 4 meter,” tutupnya. (ant/wna)
Load more