Selain itu, lanjut Didi, kadar PM 2.5 yakni kadar partikuler meter yang berasal dari pembakaran hutan, asap kenderaan bermotor, pabrik juga mempengaruhi kuliatas udara.
"Dari angka PM 2.5, hari ini sudah naik di angka PM 7.2. Angka ini jauh dari standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau WHO,” ungkap Didi.
Dari dua angka Indeks itu, sebut Didi, menujukkan bahwa kualitas udara di Kota Batam sudah tidak sehat.
Untuk itu pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota Batam menganjurkan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Didi juga mengimbau, bagi anak-anak, orang yang memiliki penyakit anemia, penyakit jantung dan penyakit paru-paru sebaiknya menggunakan masker pada saat beraktivitas di luar rumah.
“Jika kondisi tidak sehat maka semua yang beraktivitas di luar ruangan sebaiknya menggunakan masker agar terhindar dari penyakit ISPA," imbaunya.
Akibat buruknya kualitas udara di Kota Batam, tercatat sebanyak 400 orang saat ini terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) angka ini jauh meningkat dari 200 orang per hari.
Load more