"Maka pihak korban tidak akan mempermasalahkan video yang dimunculkan dan berjanji akan memberhentikan setiap pemberitaan," papar Nano.
Sementara itu, Ketua Komite SMA N 1 Stabat, Afrizal Khan mengatakan, ini merupakan solusi terakhir yang diambil pihak sekolah setelah melakukan beberapa kali pertemuan dan rapat sekolah. Dengan keputusan yang diambil, setidaknya bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih baik lagi ke depan dalam membangun dunia pendidikan.
"Ini solusi, udah lah dari pada nanti ada trauma syndrome dan segalanya yang penting anak-anak bisa bersekolah," ujar Afrizal.
"Meski begitu, kita berusaha membantu andai ada kesulitan, terlebih kita minta melalui Kacabdisdik Wilayah II Binjai-Langkat, atau kepala Dinas Pendidikan agar para pelaku diterima di sekolah barunya nanti," tegas Afrizal.
Aksi perundungan atau bullying sendiri menimpa A, saat itu pelaku sempat mengolok-olok korban. Tidak sampai di situ, pelaku juga menarik jilbab korban berulang-ulang meski sudah diperbaiki. Ironisnya, dalam video yang beredar terlihat jelas salah satu pelaku bullying berinisial BNQ sempat memegang organ vital korban. (tht/wna)
Load more