Namun nyatanya, sejak tiga bulan terakhir antrean kendaraan membeli BBM bersubsidi jenis solar mengular hingga beberapa kilometer terjadi di sejumlah SPBU di Kota Bengkulu. Antrean kendaraan jenis truk, Fuso dan kendaraan pribadi terlihat di 7 SPBU dari 12 SPBU yang ada di Kota Bengkulu. Seperti terjadi di SPBU KM 8, SPBU Tebeng, SPBU Air Sebakul, Betungan, SPBU Kandang dan Bumi ayu.
Anhar (42) tahun salah satu sopir box angkutan barang mengaku telah dua hari ia mengantre solar bersubsidi namun tak kunjung dapat solar yang dibutuhkan. "Hampir dua malam saya mengantre bio solar tapi belum juga dapat. Tidak tahu apakah ada atau tidak solar hari ini," kata Anhar.
Selain rugi waktu dan tenaga, tentunya kerugian dari uang operasional kantor tidak cukup bila harus bermalam di SPBU untuk antre. "Uang operasional menipis, jadi harus ekstra ketat untuk pengeluaran, tapi masih juga besar karena antrean ini," keluh Anhar.
Begitupun diutarakan pengemudi lainnya, Rasid, antrean panjang hingga berhari-hari ini menurut pengalamannya hanya terjadi di Provinsi Bengkulu saja, padahal di wilayah lain tidak seperti kondisi yang terjadi di Bengkulu.
"Saya mengemudi mobil angkutan sembako di Provinsi Bengkulu, juga lintas provinsi lainnya, ini hanya di Bengkulu antrean panjang berhari-hari untuk dapat solar bersubsidi terjadi," ujarnya.
Para pengemudi hanya mampu berharap agar pemerintah, Pertamina mampu memecahkan persoalan yang merugikan para pengemudi dan keluarganya. (rgo/wna)
Load more