Setelah dilakukan penyelidikan di daerah kawasan Nagoya Batam, kemudian di depan Hotel Memory, Lubuk Baja, petugas mengamankan dua orang tersangka berinisial HR (37) dan AK (42). "Usai dilakukan penggeledahan terdapat satu bungkus plastik yang diduga narkotika sabu seberat 1 kilogram," sebutnya.
Selanjutnya, BNNP Kepri melakukan pengembangan di rumah tersangka HR yang berada di Ruli Tanjung Uma dan didapati lima bungkus plastik yang diduga sabu seberat bruto 5.2 kilogram. "Atas kejadian tersebut di atas, dua tersangka beserta barang bukti diamankan dan dibawa ke kantor BNNP Kepri guna dilakukan proses penyidikan lebih lanjut," kata dia.
Lalu pada laporan selanjutnya, BNNP Kepri mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa akan ada peredaran gelap narkotika sabu di wilayah Nongsa. Petugas BNNP Kepri mencurigai satu orang laki-laki yang akan turun dari mobil Avanza Veloz warna putih yang berada di gapura Bumi Perkemahan Punggur, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Petugas mengamankan seorang laki-laki, JF (27), dan didapati satu buah kantong plastik warna hitam yang di dalamnya terdapat kantong plastik berwarna ungu dan satu bungkus plastik berwarna coklat yang berisikan satu bungkus plastik bening yang berisi kristal diduga narkotik jenis sabu seberat 917 gram.
"Tersangka beserta barang bukti diamankan dan dibawa ke kantor BNN Provinsi Kepulauan Riau guna dilakukan proses penyidikan," kata dia.
Pada laporan selanjutnya petugas BNNP Kepri mendapatkan informasi dari Bea dan Cukai Bandara Hang Nadim, bahwa terdapat barang bagasi yang mencurigakan saat di X-ray. Selanjutnya, petugas melakukan pemeriksaan terhadap isi koper tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap barang koper tersebut dan didapati diduga narkotika sabu sebanyak sepuluh bungkus dengan berat total 1.9 kilo gram.
"Kami melakukan pengembangan dengan melakukan pemeriksaan CCTV Bandara Hang Nadim dan pemilik tas diduga tersangka telah meninggalkan bandara Hang Nadim," ujarnya.
Load more