"Yang menakutkan dan membahayakan buat saya pribadi, bagaimana fans PSMS Medan ketika di home, mereka akan berbeda main 10 kali away. Dengan fans yang ribuan, aksi mereka (PSMS Medan) akan lebih kencang dari biasanya. Itu yang perlu kita waspadai, secara tim mereka cukup baik. Coach Miftah juga saya tahu bagaimana dia, yang lebih membahayakan mereka main di home, aksi mereka akan lebih dari biasanya," jelas Yoyok.
Jika PSMS Medan mewaspadai striker Sriwijaya FC asal Bhutan, Chencho Gyeltshen, Yoyok menyebut PSMS Medan memiliki gelandang Korea, Kim Jin-Sung yang dinilai berbahaya. Menurut Yoyok, menjaga Chencho dengan lebih dari satu pemain bakal berbahaya bagi PSMS Medan.
“Ketika pemain satu dijaga satu atau dua orang, pemain kita yang lain cukup berbahaya untuk pertahanan PSMS Medan. Jadi saya rasa pemain yang lain pun sama baiknya. Sementara pemain asing PSMS, Terutama pemain tengah PSMs dari Korea, dia cukup baik, mobile sekali dia, karena dari pemain belakang, dari gol keeper selalu lewat dia," ungkapnya.
Di tempat yang sama Muhammad Rifki, pemain bertahan Sriwijaya FC, mengatakan, timnya sudsh mengantisipasi bagaimana mengatasi tekanan suporter PSMS Medan.
“Kami sudah bersiap dengan baik, kami juga sudah mengantisipasi bagaimana mengatasi tekanan dari suporter terutama kita tahu sangat fanatik di Medan ini. Saya juga berharap petandingan berjalan lancar dan menarik," ucapnya.
Rifki bahkan pede menyebut kendati PSMS Medan punya karakter bermain keras, timnya akan mengekploitasi titik yang dianggap jadi titik kelemahan lawan. Namun, Rifki juga menyebut Siriwijaya FC harus mewaspadai PSMS Medan terutama di babak kedua.
“Sampai sekarang menonton PSMS tetap dengan karakter yang sama, keras. Kami datang ada kelemahan yang bisa kami ekspolitasi, kami cukup yakin untuk hal itu. PSMS lebih berbahaya di babak kedua dengan pemain pengganti," tutup Rifki. (sgh/nof)
Load more