Namun terlapor tidak membuat laporan polisi malah memviralkannya lewat postingan Facebooknya. Bahkan masih saat pertemuan kedua, Melsi pun mengaku terus mengalah dan malah memberi solusi. Ia ungkapkan memberi uang Rp800 ribu kepada terlapor sebagai tanggung jawabnya namun tak menerima cincin suasa itu. Cincin suasa dia katakan tetap untuk terlapor.
“Perkara yang saya laporkan ke Polda Sumut, terkait kasus dugaan informasi dan berita palsu atau hoaks, pencemaran nama baik yang dibuat dan diedarkan atau diviralkan melalui media sosial Facebook, pemilik akun tersebut Nella. Postingan diunggah sejak tanggal 2 September 2023 sampai saat ini. Jujur saya sampaikan, dampak informasi tidak benar dan pencemaran nama baik itu sangat sangat merugikan saya dan keluarga,” kesalnya.
Kemudian, ia menjelaskan , usaha toko perhiasan H Milala yang ia kelola selama 20 tahun itu menjadi sumber mata pencaharian utama mereka untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan anak sekolah. Karena itulah ia mengaku mengelola usahanya itu dengan jujur dan tidak pernah bermasalah dengan pelanggan.
“Selama 20 tahun kami berjualan, toko kami tidak pernah bermasalah dengan pelanggannya. Tiba-tiba ini baru kejadian, dugaan saya itu sudah direncanakan terlapor. bahkan saya menduga ia memiliki maksud tertentu,” ujar Melsi.
Tak hanya keterpurukan ekonomi, ia juga membeberkan mental dan psikologi keempat anaknya ikut terkena imbas dalam kasus ini.
“Mental dan juga psikologi empat anak-anak saya tertekan. Mereka malu karena mendengar informasi tidak benar tersebut beredar luas," sebut ibu rumah tangga yang menjadi tulang punggung keluarga itu.
Lalu, Melsi pun mengungkapkan kronologis kejadian yang sebenarnya untuk membuktikan kasus yang ia laporkan ke Polda Sumut.
Load more