Bandar Lampung, tvOnenews.com - KH Ahmad Hanafiah, adalah sosok yang baru saja ditetapkan menjadi pahlawan nasional oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Hal itu menyusul keluarnya surat dari Kementerian Sekretariat Negara Nomor R-12/KSN/SMGT.02.00/11/2023 tentang Pemberitahuan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2023.
Lantas siapa sesungguhnya KH Ahmad Hanafiah? Dilansir dari berbagai sumber, KH Ahmad Hanafiah merupakan ulama berpengaruh di Lampung. Ia lahir di Sukadana, Lampung Tengah, Lampung pada 1905. Saat ini, wilayah itu masuk dalam Kabupaten Lampung Timur.
Dalam catatan historis, KH Ahmad Hanafiah merupakan anak dari KG Muhammad Nur, ulama besar pendiri pesantren pertama di Lampung. Kegemaran menuntut ilmu sang ayah rupanya menurun kepada sosok KH Ahmad Hanafiah.
Terbukti, setelah sempat mengabdi menjadi guru agama Islam dari tahun 1920-1925, Ahmad Hanafiah melanjutkan pendidikan ke Pesantren Kelantan Malaysia, dari tahun 1925-1930.
Tidak cukup di Kelantan, usai menuntaskan pelajarannya di negeri jiran, dia pun melanjutkan perjalanan menuntut ilmu ke Mekah. Namun, Ahmad Hanafiah tidak langsung mencapai Mekah. Dalam perjalanan menuju Tanah Suci, ia singgah di India dan mendalami Ilmu tarekat. Ia sampai di Tanah Suci pada tahun 1930. Selanjutnya, ia menuntut ilmu di Masjidil Haram hingga tahun 1936. Ahmad Hanafiah telah menunjukkan kepemimpinannya sejak belia.
Jiwa itu terus ada dan berkembang dalam dirinya, bahkan saat belajar di Tanah Suci. Hal itu dibuktikan dengan kemampuannya selama dua tahun menjadi Ketua Himpunan Pelajar Islam Lampung di Kota Mekah, Arab Saudi. Di Mekah, Ahmad Hanafiah tidak hanya kuliah, tetapi juga mengajar ilmu pengetahuan agama Islam di Masjidil Haram pada tahun 1934-1936.
Sekembalinya ke Indonesia, ia aktif sebagai mubaligh di Lampung dan menjadi Ketua Serikat Dagang Islam (SDI) di wilayah Kawedanan Sukadana (1937-1942). Kepiawaiannya mengatur organisasi bukan hanya di tingkatan konsep, melainkan juga manajemen yang rapi hingga ke akar rumput. Konsep Sarikat Dagang Islam diterapkannya bersama umat Islam di Sukadana dengan mengelola usaha-usaha akar rumput.
Dia adalah seorang ulama yang bukan hanya sibuk di bidang keilmuan, melainkan diterapkan dalam praktik dengan mendampingi masyarakat sekitar untuk menumbuhkan ekonomi. Berbagai upaya membuat teknologi pertanianpun dilakukan.
Selain itu, KH Ahmad Hanafiah juga sosok ulama yang produktif dalam menghasilkan karya-karya yang abadi hingga kini masih terjaga, yaitu kitab Al-Hujjah dan kitab tafsir Ad-Dohri. Kedua kitab ini adalah bukti intelektualitas sang ulama yang diwariskan untuk generasi selanjutnya.
Selain itu, KH Ahmad Hanafiah juga merupakan sosok yang ikut berperan sebagai pejuang kemerdekaan. KH Ahmad Hanafiah adalah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus ulama berpengaruh dari Kota Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Semasa hidupnya, KH Ahmad Hanafiah telah berjuang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari cengkeraman penjajah di tanah Lampung. Perjuangan melawan penjajah pada agresi Belanda tahun 1947 dengan melancarkan serangan serentak kepada sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Provinsi Sumatera Selatan. Saat itu, Belanda pun mulai menyerang Lampung yang menjadi bagian dari Karesidenan Sumatera Selatan melalui jalur darat dari Palembang.
Mereka sempat mendapat perlawanan dari kesatuan TNI, meskipun akhirnya Kota Baturaja dapat dikuasai Belanda. Agresi tersebut memicu perlawanan laskar rakyat bersama TNI terhadap Belanda dalam pertempuran di Kemarung.
Kemarung adalah suatu tempat hutan belukar yang terletak di dekat Baturaja ke arah Martapura, Sumatera Selatan. Di sinilah terjadi pertempuran hebat antara laskar rakyat melawan Belanda.
Perlawanan laskar rakyat tergabung dalam barisan Hizbullah dan Sabilillah yang bersenjatakan golok. TNI dan Laskar Hizbullah yang berencana menyerang Baturaja telah dibocorkan mata-mata, sehingga personel TNI mundur ke Martapura, sedangkan pasukan Laskar Hizbullah yang tengah beristirahat di Kemarung disergap Belanda dan terjadilah pertempuran hebat.
Anggota Laskar Hizbullah banyak yang gugur dan tertawan. Sementara KH Ahmad Hanafiah ditangkap hidup-hidup, kemudian dimasukan ke dalam karung dan ditenggelamkan di Sungai Ogan. Karena itu hingga sekarang makamnya tidak diketahui. (puj/wna)
Load more