"Mekanisme CPCL (Penetapan Calon Petani Calon Lokasi). Dia ngajukan kemudian kita olah kita bangunkan tanggul, saluran irigasi insya Allah bisa produksi 2 sampai 3 kali setahun. Kemudian kita serahkan ke pemiliknya," katanya.
Menurut dia program tersebut sudah terjadi dan sudah pernah menghasilkan, namun tidak dilanjutkan atau berjalan. "Itu sudah kita olah dan menghasilkan sudah ada yang dua kali panen bahkan. Harusnya dilanjutkan. Sudah mulai dari tahun 2015 lalu," terangnya.
Sementara itu, untuk strategi pemulihan dari dampak kekeringan akibat el nino, Mentan mengatakan pihaknya akan mengatasinya dengan cara membangun long storage (saluran air yang berbentuk panjang) minimal untuk di Sumsel 200 ribu hektare.
Menurutnya, kegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan. Dengan penataan sistem tata air dan lahan, diharapkan lahan rawa bisa menjadi lahan pertanian produktif. "Tata kelola air dan perbaikan infrastruktur irigasi menjadi hal yang krusial dalam pengelolaan lahan rawa," ungkap Mentan.
Sementara, Wakil Bupati Ogan Ilir Ardani mengapresiasi langkah Menteri Pertahanan dalam upayanya meningkatkan hasil produksi dan kesediaan pangan di samping membantu para petani lokal Ogan Ilir dalam menggarap lahan persawahannya.
"Tentu ini akan berdampak positif bagi Kabupaten Ogan Ilir, bagi masyarakat terutama petani. Lahan-lahan yang selama ini tidur dapat dikelola secara modern dengan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian," terang Ardani. (kat/wna)
Load more