Menurut keterangan adik korban, Senget Simatupang, ia mendapat laporan dari keluarga Situngkir tentang peristiwa kebakaran tersebut.
“Kamis, 2 Maret 2023 pagi kami dapat kabar dari pihak keluarga Situngkir kalau mereka mengalami kebakaran di ladang pondok mereka menjaga durian, menurut cerita mereka, pada malam Rabu 1 Maret sekitar jam 11 malam, mereka sedang tidur di pondok ladang tiba-tiba ada minyak bensin tersambar api jadi pondok meledak dan terbakar," ujarnya melalui pesan singkat.
Pada saat itu, korban yang sedang tidur di dalam pondok turut menjadi korban kebakaran tersebut. ”Tapi yang paling parah luka adalah Rosdiana Simatupang karena dia sudah ditutupi tikar penutup pondok itu," ujarnya.
Ia yang masih percaya dengan ucapan keluarga Situngkir, kemudian bergegas menuju ke RSUD Sidikalang tempat korban dilarikan untuk mendapat perawatan medis. Karena melihat kondisi korban yang cukup parah, pihak keluarga kemudian membawa korban untuk dirawat di Rumah Sakit Bina Kasih yang berada di Kota Medan.
"Kami masih percaya dengan cerita mereka, sampai paginya kami ke RS Umum Sidikalang. Kami lihat luka bakar pada Rosdiana Simatupang yang menurut dokter hampir 95 persen. Di situ dia (korban) masih bisa berbicara dan kami tanyakan kenapa bisa seperti ini. Rosdiana Simatupang menjawab, katanya kena siram bensin,” katanya.
Pihak keluarga yang masih menaruh curiga kemudian mendatangi lokasi kejadian dan melihat kondisi gubuk tidak seperti yang diceritakan oleh keluarga terduga pelaku.
"Pulang dari RS Umum Sidikalang, kami langsung ke TKP, yang kami lihat tidak seperti yang mereka ceritakan. Rumah pondoknya masih utuh hanya bagian dindingnya yang terbakar sedikit dan jeriken minyak bensinnya pun masih utuh. Dari situ kami mulai curiga dengan kejadian ini. Tapi kami masih fokus dengan kesembuhan Rosdiana Simatupang yang sudah dirujuk ke RS Bina Kasih Medan," sebutnya.
Load more