"Sebelumnya harga telur Rp25 ribu hingga Rp26 ribu per kilogram, sekarang naik Rp28 ribu hingga Rp29 ribu per kilogram. Kenaikan terjadi sejak seminggu ini," kata Evi Dwi, Jumat (24/11/2023).
Eva Dwi menuturkan, selain karena berkurangnya pasokan dari distributor, kenaikan telur disebabkan karena permintaan masyarakat yang meningkat menjelang natal dan tahun baru untuk kebutuhan membuat kue.
"Harga telur setiap menjelang natal selalu naik, karena meningkatnya permintaan masyarakat sementara pasokan telurnya kurang dari distributor," tutur Evi Dwi.
Kian mahalnya harga telur di dikeluhkan ibu rumah tangga (IRT). Bukan tanpa alasan para IRT mengeluhkan harga telur yang terus naik, dengan kenaikan harga telur dan beberapa kebutuhan pokoknya lainya, beban ekonomi kebutuhan rumah tangga akan semakin bertambah.
Rina (43 tahun), seorang IRT mengatakan, selain menambah beban kebutuhan ekonomi rumah tangga, dengan kenaikan harga telur dan sejumlah kebutuhan pokok lainya, dirinya semakin sulit mengatur keuangan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kalau telur dan kebutuhan pokok lainya naik, kan jadi semakin susah mengatur keuangan untuk kebutuhan sehari-hari, sementara pendapatan suami sebagai driver ojek online (ojol) tidak bertambah," ujar Rina.
Rina dan ibu rumah tangga lainnya berharap pemerintah dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok agar kembali normal. Diperkirakan harga telur ayam akan kembali naik hingga mendekati Natal dan Tahun Baru 2024 mendatang. (puj/aag)
Load more