"Bagian yang terpotong tersebut adalah bagian kepala alat kelamin anak itu. Kami juga masih menyimpan sisa potongan bagian yang terpotong tersebut,” sambungnya.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma psikologi seperti marah-marah dan sering menyendiri.
"Kami takut ini akan semakin parah. Anak ini juga mengalami kesusahan saat melakukan buang air kecil karena ujung kelaminnya sudah terpotong. Diperparah lagi ada kemungkinan kedepannya akan ada penyempitan saluran kemih yang berdampak ke ginjalnya," jelasnya.
Orang tua korban juga sudah melakukan konsultasi ke salah satu rumah sakit di Kota Palembang. Dokter di sana mengatakan untuk sementara alat kelamin tersebut tidak bisa disambung kembali.
Pihak orang tua korban sempat melakukan mediasi terhadap pihak penyelenggara sunatan massal tersebut.
Namun, kuasa hukum mengaku hingga kini tidak ada tindak lanjut dari insiden itu.
"Kami juga sempat melakukan mediasi kepada pihak terlapor saat hari itu juga. Namun, sampai sejauh ini tidak ada tindak lanjut dari pihak terlapor. Mereka juga tidak menyampaikan secara spesifik terkait kenapa alat kelamin anak ini bisa terpotong. Mereka hanya mengatakan kalau tidak ada efek dari terpotongnya alat kelami tersebut," ungkapnya.
Load more