Medan, tvOnenews.com - Hasioloan Singa kini meratapi nasib putra kelima dari enam anaknya yang telah terbujur kaku. Putranya tewas di Kamboja dan sudah tujuh bulan lamanya, jenazah sang anak bernama Revaldo Sinaga masih berada di kamar jenazah Kamboja.
Bahkan, di tengah kondisinya yang tuna wicara, Hasioloan Sinaga tak henti-hentinya ingin berbicara menyampaikan penderitaannya menantikan jenazah sang anak agar dapat dipulangkan ke kampung halaman.
"Saya berharap kepada pemerintah Republik Indonesia, kepada bapak Jokowi untuk menolong saya. Saya mohon agar anak saya yang sudah meninggal dunia sekarang berada di Kamboja dapat kembali ke Indonesia untuk dimakamkan di kampung halaman. Saya juga meminta pemerintah dapat mengusut jelas kematian anak saya yang tidak wajar. Karena kami merasa heran dengan penjelasan dari KBRI soal kejadian meninggalnya anak saya,” kata Hasioloan Sinaga dengan dialeknya yang harus diperjelas oleh anaknya.
Mangarahon Sinaga, putra sulung Hasioloan Sinaga, menceritakan kronologis bagaimana adiknya bisa berangkat ke Kamboja.
Mangarahon mengatakan, ia dan keluarga tidak menyangka menjadi korban dugaan sindikat perdagangan orang ke luar negeri. Karena ia katakan, yang merekrutnya adalah orang yang dikenal dan masih memiliki hubungan keluarga dekat.
"Yang jelas yang merekrut itu warga negara Indonesia, warga kampung di sini. Saya tak menyangka karena dia itu masih keluarga dekat, yang kesehariannya memang bekerja di satu tempat," kata Mangarahon kepada tvOnenews, Jumat (1/12/2023) di rumahnya di Deliserdang,Sumatera Utara.
Menurut Mangarahon, sekitar akhir bulan Januari atau awal Februari 2023, orang yang merekrut itu datang langsung sendiri ke rumah mereka dan menawarkan pekerjaan ke luar negeri tepatnya di negara Kamboja.
Load more