Humbahas, tvOnenews.com - Sejumlah warga korban bencana alam banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Sumut), histeris setelah melihat langsung kondisi rumah mereka yang hancur, Selasa (5/12).
Kesedihan warga bertambah karena areal perladangan mereka juga kini hancur tertutup diterjang batu-batu besar serta tanah longsor. "Semua gak ada lagi sudah hancur. Rumah dan ladang gak ada lagi. Tinggal baju yang kami pakai ini yang ada," kata Boru Simanullang kepada tvOnenews.
Ia mengatakan, selama di pengungsian, makanan dan minum serta kebutuhan sehari-hari memang disediakan oleh pemerintah.
"Tapi kemana lah nanti kami karena rumah kami gak ada lagi. Kalau di pengungsian nanti tiga bulan, kami memang dikasih makan, lalu selanjutnya di mana nanti kami tinggal," ucap Boru Simanullang yang terus menerus menangis.
Boru Simanullang bersama korban lainnya juga merasakan yang sama. "Iya Tuhan. Kami gak menduga ternyata hancur begitu semuanya," lirihnya.
Ia pun berharap agar ke depan, pemerintah membangun rumah mereka kembali untuk ditempati. "Bantu lah kami pak, rumah kami gak ada lagi. Tolong pak," ucap Boru Simanullang yang terlihat syok.
Hingga saat ini, data dari BPBD Pemkab Humbahas, tercatat 41 rumah warga rusak berat. Sementara, hari keempat pencarian, Selasa (5/12) baru dua korban ditemukan Tim SAR gabungan.
Untuk proses pencarian hari ini, sedikitnya 525 personel gabungan dikerahkan dengan kekuatan 14 unit alat berat. Tim SAR gabungan juga melakukan penyisiran di pinggir Danau Toba untuk mencari korban.
Bencana alam banjir bandang yang memporak-porandakan Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Humbahas, terjadi Jumat (1/12) malam. Ada 12 korban dalam bencana alam ini, dan baru dua orang ditemukan meninggal dunia. Keduanya adalah perempuan. (ssg/wna)
Load more