Medan, tvOnenews.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara (Kadis LHK Sumut), Yuliani Siregar, mengungkap setidaknya ada dua penyebab banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Banjir bandang dan tanah longsor di Humbahas kian menjadi sorotan saat mencuatnya dugaan penggundulan hutan di daerah tersebut. Yuliani telah menurunkan anggotanya untuk meninjau langsung keadaan lokasi penggundulan hutan itu. Benar saja, pihaknya telah menemukan adanya bekas penebangan hutan seluas 15 hektare.
"Memang di hulu ada penebangan (hutan) dekat lokasi banjir. Penebangan tanpa izin di luar kawasan hutan, tidak ada izin dari kita (Dinas LHK Sumut) yang dilakukan oleh masyarakat. (Luas areal penggundulan hutan) sekitar 10-15 hektare," kata Yuliani saat dihubungi, Rabu (6/12).
Hingga saat ini pihaknya masih menginvestigasi terkait pembalakan liar yang menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor itu.
Kadis LHK Sumut menerangkan pihaknya telah bekerja sama dengan Polres Humbahas untuk penyelidikan kasus pembalakan liar tersebut termasuk siapa saja pelaku yang terlibat. "Masih dalam penyelidikan dengan Polres, dalam dua tiga hari ini sudah ditemukan pelakunya. Jadi yang pasti di Humbahas itu kita tidak ada berikan perizinan (penebangan pohon)," tutur Yuliani.
Yuliani juga tidak memungkiri curah hujan yang cukup tinggi juga menjadi penyebab banjir bandang dan tanah longsor di Humbahas. "Memang curah hujan pun sangat tinggi (ditambah) di hulu ada penebangan," pungkasnya.
Hingga saat ini pencarian 10 korban hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor itu masih dilakukan. Bahkan, Tim SAR Gabungan melibatkan anjing pelacak hingga penyelam untuk mencari para korban. (iin/wna)
Load more