Agam, tvOnenews.com - Jenazah terkakhir korban tewas erupsi Gunung Marapi telah ditemukan Tim SAR gabungan pada Rabu (6/12) sore. Ia adalah Siska Afrina (22) yang sebelumnya sempat dinyatakan hilang.
Siska menjadi korban tewas ke-23 dari bencana erupsi yang terjadi pada Minggu (3/12) lalu.
Jenazah Mahasiswi Univeristas Padang (UNP) itu ditemukan persis di sebelah Tugu Abel Tasman, lokasi penanda jalur menuju puncak Merpati bagi para pendaki Gunung Marapi.
Proses evakuasi jenazah Siska yang berasal dari Kabupaten Solok Selatan tersebut berlangsung kurang lebih dua jam, di tengah erupsi Gunung Marapi yang terus terjadi. Sementara di RSUD Achmad Mokhtar Kota Bukittinggi, keluarga Siska telah menanti.
Masiswardi dan Murni, orang tua Siska mencoba tegar, menahan tangis saat ambulans datang di Pos DVI Ante Mortem Biddokkes Polda Sumbar. Ambulans itu berisikan jenazah Siska.
Tim medis kemudian membawa jenazah Siska ke Ruangan Instalasi Forensik dan Medikolegal. Proses identifikasi dan pemandian jenazah dikakukan.
“Sekarang sudah mulai tenang,” Masiswardi, ayah Siska di RSUD Achmad Mochtar, Rabu (6/12) malam.
Masiswardi tak banyak bicara, ia terlihat mencoba tegar. Kepergian Siska, ia dan keluarga telah ikhlas di tengah rasa harap-harap cemas sebelum jenazah Siska ditemukan.
“Dia (Siska) memang pecinta alam. Sejumlah gunung sudah didaki. Suka kamping,” kenang Masiswardi.
Siska merupakan mahasiswi Universitas Negeri Padang Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Non Formal. Ia rencananya akan melangsungkan wisuda pada 18 Desember 2023.
Hal ini dibenarkan Sekretaris UNP Erian Joni. Mulanya, kata Joni, jadwal wisuda rencanya dilangsungkan 9 Desember 2023.
“Awalnya tanggal 9, diundur jadi tanggal 18 Desember,” ujar Joni.
Terkait wisuda Siska, lanjutnya, akan tetap dilaksanakan. Pihak kekurga bisa menggantikan dalam prosesi wisuda nantinya.
“Bisa digantikan orang tua maupun keluarga dan saudara lainya,” imbuhnya.
Joni yang mewakili pihak kampus sangat terpukul dengan bencana erupsi Gunung Marapi hingga menelan 23 korban jiwa. UNP mengucapkan duka yang sedalam-dalamnya.
“Pak rektor mengucapkan duka yang sangat dalam sedalamnya,” kata dia.
Kesaksian Tim Mapal UNP
Saitul Hamid, satu dari sembilan orang tim dari Mapala UNP memberikan kesaksian saat detik-detik jenazah Siska ditemukan. Rombongan ini, adalah bagian dari Tim SAR gabungan yang pertama kali menemukan jenazah Siska.
“Kami temukan m di Tugu Abel Tasman sebelah kanan,” kata Hamid.
Tak ada tanda-tanda pengenal saat jenazah ditemukan. Namun Hamid yang juga sebagai teman, sangat hafal wajah Siska. Meskipun penuh abu vulkanik, ia memastikan jenazah yang ditemukan itu adalah temannya sesama di Mapala.
“Karena saya sudah kenal wajah Siska, dengan ciri-ciri wajahnya sama. Saya pastikan (saat ditemukan) itu Siska,” ungkapnya.
Sebelum jasad Siska, tenda yang biasa digunakannya telah lebih dulu ditemukan. Rombongan Siska, kata Hamid, berjumlah lima orang melakukan aktivitas pendakian.
“Lokasi Kamping jauh (dari lokasi ditemukan). Karena posisinya (pendaki) ini sedang di atas.m (Tugu Abel Tasman),” pungkasnya.(asa/muu)
Load more